Candi Jawi, Menelusuri Jejak Sejarah Kerajaan Singasari di Pasuruan
Jika Anda penggemar situs bersejarah, jangan lewatkan Candi Jawi saat berada di Pasuruan, Jawa Timur
PASURUAN, SJP - Jika Anda penggemar situs bersejarah, jangan lewatkan Candi Jawi saat berada di Pasuruan, Jawa Timur. Candi ini bukan hanya menawarkan keindahan arsitektur, tetapi juga menyimpan warisan sejarah yang mendalam dari masa kejayaan Kerajaan Singasari.
Sejarah Candi Jawi
Dibangun pada abad ke-13 Masehi, Candi Jawi didirikan saat pemerintahan Raja Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singasari. Terletak di Pasuruan, candi ini dipilih sebagai tempat pendharmaan bagi Kertanegara setelah kematiannya pada tahun 1292 M. Menurut kitab *Negarakertagama*, Candi Jawi dibangun untuk menghormati Kertanegara, raja yang berhasil memperluas pengaruh kerajaan hingga ke luar Jawa.
Candi ini juga memiliki hubungan dengan Kerajaan Majapahit. Pada tahun 1359, Raja Hayam Wuruk mengunjungi Candi Jawi untuk menghormati leluhurnya, memperkuat hubungan spiritual antara kedua kerajaan.
Lokasi dan Akses
Candi Jawi terletak di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, sekitar 31 km dari pusat Kota Pasuruan. Akses menuju candi ini sangat mudah, dengan jalur yang baik untuk kendaraan pribadi maupun umum. Wisatawan akan disuguhkan pemandangan alam yang menawan, dikelilingi udara sejuk di kaki Gunung Welirang.
Arsitektur yang Menawan
Candi Jawi memiliki arsitektur unik, menggabungkan unsur Hindu dan Buddha. Dengan ukuran 14,24 meter panjang, 9,55 meter lebar, dan 24,5 meter tinggi, candi ini menampilkan berbagai relief yang menggambarkan epos *Ramayana* dan *Mahabharata* di bagian kaki, sementara atapnya menyerupai stupa.
Struktur candi terdiri dari tiga bagian yang melambangkan perjalanan spiritual manusia, dari dunia fisik hingga spiritual yang lebih tinggi. Candi ini juga dikelilingi pagar batu bata setinggi 2 meter dan parit berbunga teratai, menambah kesan sakral bagi pengunjung.
Fungsi Candi Jawi
Sebagian besar sejarawan sepakat bahwa Candi Jawi berfungsi sebagai tempat pendharmaan untuk Raja Kertanegara. Selain itu, candi ini juga digunakan untuk pemujaan, seperti terlihat dari relief yang menggambarkan ritual pradaksina, sebuah penghormatan kepada dewa-dewa.
Mitos dan Legenda
Candi Jawi kaya akan mitos, termasuk kisah pertemuan Dewi Candrawati dan Pangeran Sutasoma, yang dianggap menandai hubungan romantis sekaligus spiritual. Terdapat juga legenda mengenai seorang putri Majapahit yang sering berziarah ke candi ini, menambah aura mistis tempat tersebut.
Pemugaran Candi Jawi
Candi ini pernah mengalami kerusakan akibat petir, yang memicu pemugaran oleh pemerintahan kolonial Belanda antara tahun 1938 hingga 1941. Pemugaran berlanjut oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1975, yang berhasil memperbaiki sebagian besar kerusakan sambil mempertahankan keaslian struktur.
Kesimpulan
Candi Jawi adalah saksi bisu sejarah Kerajaan Singasari, tetap kokoh meski sudah ratusan tahun berlalu. Dengan arsitektur yang memukau, keindahan alam, dan kisah-kisah mistis, candi ini menjadi warisan budaya yang wajib dilestarikan.
Jika Anda berencana ke Pasuruan, pastikan untuk mengunjungi Candi Jawi dan merasakan keindahan serta makna yang terkandung di dalamnya! (**)
sumber: goodnewsfromindonesia.id
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?