Bupati Malang: Jangan Ada Lagi Data "Selegeje"

Desa itu yang paling tahu tentang warga yang ada di bawah garis kemiskinan, sehingga datanya lebih konkret dan valid, untuk dikolaborasikan dengan dinas dan diajukan ke kementerian sosial agar bantuan-bantuan sesuai dengan keadaan

24 Sep 2024 - 13:00
Bupati Malang: Jangan Ada Lagi Data "Selegeje"
Bupati Malang HM Sanusi di depan awak media, usai agenda pembukaan Sosialisasi DTKS di Pendopo Agung Malang (doc. Hafid/SJP)

KABUPATEN MALANG, SJP – Bupati Malang HM Sanusi sebut jangan ada lagi data yang 'selegeje'. 

Bupati Malang katakan hal tersebut saat hadiri 'Sosialisasi Tentang Optimalisasi Pengelolaan DTKS yang Berkelanjutan Bagi Kepala Desa Se Kabupaten Malang' di Pendopo Agung, Jalan Merdeka Timur, Kota Malang.

Sosialisasi kali ini concern terhadap penurunan angka kemiskinan khususnya di Kabupaten Malang dengan menghadirkan seluruh Kepala Desa.

Diketahui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial disingkat (DTKS) adalah data induk yang diperoleh dari data setiap Desa.

Dalam sambutannya Bupati Sanusi sampaikan bahwa sosialisasi kali ini sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Malang untuk mensolidkan para Kepala Desa agar aktif melaporkan data khususnya dalam hal kemiskinan.

"Dengan adanya kegiatan kali ini diharapkan tidak ada lagi data yang selegeje, artinya penyelenggaraan kegiatan ini merupakan salah satu langkah penting dalam mewujudkan komitmen kita bersama untuk menangani kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk mendukung terwujudnya kabupaten Malang yang makmur," ucapnya mengawali sambutan.

Usai agenda Sanusi katakan bahwa Pemerintah Desa bertanggung jawab mengetahui data yang ada di wilayahnya.

"Database nya kan ada di desa dan desa itu yang paling tahu tentang warga yang ada di bawah garis kemiskinan, sehingga datanya lebih konkret dan valid, untuk dikolaborasikan dengan dinas dan diajukan ke kementerian sosial agar bantuan-bantuan sesuai dengan keadaan," ucapnya saat dikonfirmasi awak media usai agenda, Selasa 24/9/2024.

Sanusi katakan bahwa saat ini kabupaten Malang masih dihadapkan pada tantangan besar, meskipun secara persentase penurunan kemiskinan sudah mencapai 8,9 persen tetapi dari lingkungan kuantitas terdapat 240 ribu orang yang hidup pada garis kemiskinan dan dimana 8.000 diantaranya berada pada posisi tersebut.

"Kemungkinan ini kalau dari jumlahnya kita masih berada di Jawa Timur karena memang penduduknya penduduk terbanyak," urainya.

Kegiatan sosialisasi kali ini, peran kepala desa sangat penting untuk melihat dan memantau serta memilih serta memilah masyarakat yang memang betul-betul miskin nanti kita intervensi untuk penanganannya.

Tentunya untuk mengurangi kemiskinan ini tidak mudah maka perlu pendataan secara bertahap dan jangan hanya berpangku pada bantuan sosial.

Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten Malang juga berupaya agar ada keberlanjutan pekerjaannya maka saya akan mencoba untuk merubah di masyarakat ini banyak menciptakan pekerjaan dengan inovasi disektor pertanian. 

"Upaya saya kan, menciptakan lapangan pekerjaan terhadap masyarakat melalui optimalisasi UMKM, inovasi di bidang pertanian, sehingga ada efek ekonomi bergulir serta banyak mendatangkan investasi, investor yang masuk ke Kabupaten Malang," pungkasnya.(*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow