BNNK Tulungagung Evaluasi Ketahanan Keluarga Antinarkoba lewat Program Berbasis Pembangunan Desa

Kepala BNNK Tulungagung, Rose Iptriwulandhani menegaskan, masyarakat desa dan kelurahan bersinar harus mampu menjadi role model wilayah yang peduli dan aktif berpartisipasi dalam program ketahanan keluarga.

26 Oct 2024 - 12:45
BNNK Tulungagung Evaluasi Ketahanan Keluarga Antinarkoba lewat Program Berbasis  Pembangunan Desa
Kepala BNNK Tulungagung, Rose Iptriwulandhani, S.Psi., M.M. saat memberikan sambutan. (Foto : dok)saat memaparkan

TULUNGAGUNG, SJP – Badan Narkotika Nasional (BNN) memiliki strategi soft power approach. Strategi itu digunakan oleh BNN dalam menghadapi ancaman bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. 

Strategi tersebut kini diterapkan dengan mengutamakan program berbasis peran serta masyarakat, organisasi kemasyarakatan (ormas), serta komunitas dalam menciptakan kesadaran antinarkoba.

Salah satu upaya intensifnya yaitu menyelenggarakan rangkaian kegiatan pemberdayaan masyarakat, melalui pendekatan berbasis pembangunan desa. 

Karena itu, BNNK Tulungagung melalui Tim Kerja Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) bersinergi dengan dua Desa Bersih Narkoba (Bersinar) tahun 2024 selama dua hari, mulai 23-24 Oktober di Barn Meeting and Convention, Liiur Cafe Tulungagung.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh 60 stakeholders desa bersinar tahun 2024. Mereka terdiri dari perangkat desa, pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), ormas, tokoh agama, masyarakat dan perwakilan Karang Taruna setempat.

Narasumber dalam kegiatan tersebut yakni Bekti Sutoto. Dia selaku kepala Kantor Kelurahan Jepun, Kecamatan Tulungagung. Kemudian Kepala Desa Kedungwaru, Kecamatan Kedungwaru, Mochammad Toha, yang juga hadir sebagai narasumber.

Selain mereka, ada juga tiga narasumber lainnya. Yakni, Perencana Ahli Muda, BAPPEDA Tulungagung, Gesta Wahyu Putra Danarianto; Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, Bakesbangpol Tulungagung, Agus Prihadi; Kepala Bidang Sosial, Budaya dan Partisipasi Masyarakat, DPMD Tulungagung, Dian Naufalia.

Kegiatan itu merupakan akhir dari rangkaian program Ketahanan Keluarga Berbasis Daya Pembangunan Desa, yang bertajuk “Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Advokasi Program Ketahanan Keluarga Berbasis Daya Pembangunan Desa”. 

Sebelumnya, telah dilaksanakan rapat persiapan dalam rangka fasilitasi advokasi, dilanjutkan dengan rapat koordinasi, serta fasilitasi dan asistensi di sepanjang tahun 2024 dengan melibatkan beberapa desa dan kelurahan.

Desa dan kelurahan yang dilibatkan yaitu Kelurahan Jepun, Kecamatan Tulungagung dan Desa Kedungwaru, Kecamatan Kedungwaru. Keduanya sebagai desa dan kelurahan yang mendapat intervensi sebagai desa dan kelurahan bersinar tahun 2024. 

Kegiatan itu diselenggarakan untuk mengevaluasi dan mengetahui outcome dari hasil kegiatan yang telah dilaksanakan di dua desa tersebut.

Dengan demikian, dapat diketahui sejauh mana kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah desa untuk menciptakan lingkungan desa dan kelurahan bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Selain itu, dapat diketahui hambatan apa saja yang dialami selama pelaksanaan kegiatan. sekaligus mencari solusi terbaik untuk menjaga kesinambungan program desa dan kelurahan bersinar.

Melalui sambutannya, Kepala BNNK Tulungagung, Rose Iptriwulandhani menegaskan, masyarakat desa dan kelurahan bersinar harus mampu menjadi role model wilayah yang peduli dan aktif berpartisipasi dalam program ketahanan keluarga.

Sehingga dengan begitu, akan mampu membina masyarakat untuk memiliki daya tangkal keluarga terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

”Berawal dari keluargalah pendidikan kepada individu dimulai. Seperti membentuk budaya, perilaku sehat, termasuk membentuk karakter antinarkoba," jelasnya. 

Menurutnya, Ketahanan Keluarga adalah benteng pertama dalam melindungi anak dan remaja dari bahaya narkoba. Melalui pendekatan berbasis pembangunan desa, akan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat.

Pihaknya berharap, Program Ketahanan Keluarga tidak terhenti pada monitoring dan evaluasi saja. Tetapi juga memiliki kesinambungan di tahun–tahun berikutnya. (0)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow