BNN Kota Batu Tes Urine 76 Pengunjung Tempat Hiburan
Operasi gabungan itu digelar secara tiba-tiba di 4 tempat hiburan saat waktu dini hari
KOTA BATU, SJP – Guna memastikan keamanan dan kenyamanan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Batu menggelar operasi tes urine di empat lokasi hiburan Kamis (19/12/2024) dini hari.
Kepala BNN Kota Batu, AKBP Renny Puspita menerangkan, 76 pengunjung menjalani skrining menggunakan rapid test. Prosesnya memuat 7 parameter: AMP, THC, COC, K2, MOP, MET, dan BZO. Hasilnya, seluruh pengunjung negatif narkotika.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rencana aksi tim terpadu Pencegahan Dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Operasi itu rutin dilakukan. Terutama menjelang libur sekolah, dan libur Nataru.
“Kegiatan ini sebagai langkah pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba," ujarnya, Kamis (19/12/2024).
Operasi ini juga melibatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu. Termasuk berbagai pemangku kepentingan. Tujuannya untuk menciptakan situasi yang kondusif dan aman. Hal itu demi mewujudkan Kota Batu bersih narkoba (bersinar).
Meski hasil tes urine menunjukkan nihil kandungan narkotika, namun BNN Kota Batu tetap berharap masyarakat terus mendukung upaya memerangi penyalahgunaan narkoba. Khususnya di kota wisata seperti Kota Batu.
"Yang pasti, ini akan dilakukan secara kontinu sebagai langkah preventif untuk penggunaan zat adiktif yang ilegal. Mengingat Kota Batu adalah tempat rujukan wisatawan," imbuh AKBP Renny.
Pihaknya khawatir, selain menjadi tempat peredaran narkoba, Kota Batu juga menjadi kawasan lalu lintas barang terlarang tersebut. Karena itu, semua pihak diminta bersama-sama memiliki komitmen untuk memerangi peredaran narkoba.
Untuk melakukannya, kata AKBP Renny, terlebih dahulu memahamkan masyarakat tentang bahaya narkoba. Baik bahaya secara medis, psikologi, maupun dampak hukumnya. Termasuk bahaya pengaruh narkoba terhadap generasi muda.
Saat ini, BNN terus mengupayakan program intervensi berbasis masyarakat. Anggotanya digerakkan untuk melakukan komunikasi dan penelusuran. Jika menemukan kecurigaan, maka akan segera ditangani dan dilakukan tes urine sebagai langkah deteksi dini.
Langkah itu diambil sebagai upaya preventif untuk memastikan tidak ada peredaran narkoba. Terutama di lingkungan pelaku wisata berikut pengunjungnya. Komunikasi dan koordinasi terus dilakukan. Terutama kepada pihak-pihak pengampu bidang pariwisata.
"Kalau menemukan informasi, kita ambil, kita amankan untuk diasesmen dan dilakukan tes urine," pungkas AKBP Renny. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?