Bitcoin Hampir Sentuh US$ 95 Ribu, Pasar Kripto Tembus Kapitalisasi US$ 3 Triliun

Pasar kripto mengalami lonjakan signifikan dalam 24 jam terakhir, dengan harga Bitcoin hampir mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, mendekati level US$ 95.000

21 Nov 2024 - 10:03
Bitcoin Hampir Sentuh US$ 95 Ribu, Pasar Kripto Tembus Kapitalisasi US$ 3 Triliun
Tiruan fisik Bitcoin terlihat di Dortmund, Jerman barat pada 27 Januari 2020. (FOTO: INA FASSBENDER/AFP)

Suarajatimpost.com - Pasar kripto mengalami lonjakan signifikan dalam 24 jam terakhir, dengan harga Bitcoin hampir mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, mendekati level US$ 95.000. Berdasarkan data dari Coinmarketcap, pada Kamis (21/11/2024) pukul 06.10 WIB, kapitalisasi pasar global kripto melonjak 1,38% menjadi US$ 3,11 triliun.

Bitcoin (BTC), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, tercatat menguat 2,61% dalam periode tersebut. Harga Bitcoin saat ini berada di level US$ 94.210 per koin, yang setara dengan sekitar Rp 1,5 miliar (kurs Rp 15.938). 

Bitcoin sempat mencatatkan rekor harga baru di sesi perdagangan Amerika Serikat, menyentuh angka US$ 94.982,37. Sejak awal tahun, Bitcoin telah lebih dari dua kali lipat nilainya. Di sisi lain, Ethereum (ETH) mengalami penurunan 1,19% menjadi US$ 3.071 per koin, sementara Binance Coin (BNB) juga turun 0,75% menjadi US$ 609 per koin.

Menurut laporan Reuters, lonjakan harga Bitcoin ini dipicu oleh kabar bahwa Trump Media and Technology Group, yang mengelola platform media sosial Truth Social, sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi perusahaan kripto Bakkt (BKKT).

Hal ini meningkatkan harapan bahwa kebijakan yang lebih mendukung kripto akan diterapkan di bawah kepemimpinan Trump yang akan datang. Financial Times mengungkapkan bahwa akuisisi ini akan dilakukan melalui transaksi saham, dan Bakkt didukung oleh Intercontinental Exchange, pemilik NYSE.

Sejak pemilu Presiden AS pada 5 November, Bitcoin melonjak lebih dari 40%, didorong oleh spekulasi bahwa komitmen Trump terhadap kripto akan membawa regulasi yang lebih longgar dan menguntungkan sektor ini. Nikhil Bhatia, pendiri The Bitcoin Layer, yang memandang Bitcoin dari perspektif ekonomi makro global, menjelaskan bahwa kenaikan Bitcoin dalam 15 tahun terakhir disebabkan oleh inovasi yang tak dapat ditiru, yakni uang elektronik terdesentralisasi.

Bhatia juga menyebut Bitcoin sebagai 'emas digital' dengan pasokan terbatas, yang bisa mencapai harga sekitar US$ 800 ribu per BTC jika pasar Bitcoin tumbuh sebanding dengan pasar emas senilai US$ 17 triliun.

Selain itu, sentimen positif terhadap sektor kripto semakin kuat setelah peluncuran sukses perdagangan opsi ETF Bitcoin spot BlackRock di Nasdaq pada hari Selasa. Menurut data QCP Capital, rasio call-to-put dalam perdagangan ini mencapai 4,4:1, menunjukkan pandangan bullish. Analis ETF Bloomberg, James Seyffart, menyebutkan bahwa perdagangan opsi ini tercatat hampir US$ 1,9 miliar dengan 354 ribu kontrak yang diperdagangkan. K

enneth Worthington, analis J.P. Morgan, menyatakan bahwa perdagangan opsi ini diperkirakan akan semakin populer, yang dapat meningkatkan volume perdagangan produk terkait Bitcoin.

Lonjakan minat ini turut mendorong kapitalisasi pasar kripto global mencapai lebih dari US$ 3 triliun, mencatatkan rekor tertinggi menurut data dari CoinGecko, platform analitik kripto. Produk-produk perdagangan Bitcoin di bursa AS telah menarik sekitar US$ 4,2 miliar sejak kemenangan Trump dalam pemilu, menyumbang sekitar 15% dari total aliran dana yang masuk ke produk tersebut sejak diluncurkan pada Januari.

Dengan meningkatnya minat terhadap Bitcoin dan sektor kripto, optimisme terhadap masa depan mata uang digital semakin tinggi, terutama dengan harapan akan kebijakan yang lebih mendukung dari pemerintahan Trump yang akan datang. (**)

sumber: investor.id

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow