BI Jatim: Indeks ETPD Jawa Timur Mencapai 99,8 Persen

Indeks ETPD di Jawa Timur mencapai 99,8 persen pada semester pertama tahun 2024, angka tersebut menunjukkan adanya pertumbuhan sebesar 3,3 persen dari semester kedua 2023.

17 Sep 2024 - 21:00
BI Jatim: Indeks ETPD Jawa Timur Mencapai 99,8 Persen
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea (Ryan/SJP)

Surabaya, SJP - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea, menyampaikan bahwa indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) di Jawa Timur (Jatim) telah mencapai 99,8 persen pada semester pertama tahun 2024. 

Pencapaian tersebut diumumkan dalam acara "Launching Transformasi Digital Pada Pengadaan Barang/Jasa Sampai Dengan Pengelolaan Keuangan Rumah Sakit dan Aplikasi Soetomo Digipay" yang berlangsung di Tunjungan Ballroom, Hotel DoubleTree by Hilton, Surabaya, Selasa (17/9/2024).

Dalam sambutannya, Erwin Hutapea mengungkapkan kebanggaannya atas capaian ini, seraya menekankan bahwa Jawa Timur telah berada di jalur yang tepat untuk mencapai digitalisasi penuh dalam sistem transaksi pemerintah daerah.

"Pada semester 1 tahun 2024 (Indeks ETPD) kita sudah mencapai angka 99,8 persen, jadi kita cuma tinggal 0,2 persen lagi untuk mencapai angka 100," ujar Erwin di hadapan para tamu undangan, termasuk PJ Gubernur Jatim Adhy Karyono.

Ia mengungkapkan bahwa angka tersebut menunjukkan adanya pertumbuhan sebesar 3,3 persen dari semester kedua 2023, dengan progres signifikan itu Erwin berharap serta mendorong agar indeks ETPD bisa mencapai angka 100 persen pada semester 2 tahun 2024.

Pada kesempatan yang sama, Erwin juga membeberkan bahwa adanya perubahan kriteria penilaian dalam indeks ETPD tahun 2024 dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Berdasarkan data terbaru, 70 persen penilaian itu aspek implementasi, opsi kanal pembayaran, kemudian 10 persen aspek realisasi, jumlah penerimaan melalui QRIS dan kanal lainnya, dan 20 persennya itu aspek lingstra (lingkungan strategis), penggunaan sistem Pemda, infrastruktur dan juga kegiatan sosialisasi," sebut Erwin.

Sedangkan untuk penggunaan QRIS sendiri juga mengalami perkembangan, Erwin melaporkan bahwa QRIS secara nasional telah digunakan oleh 51,42 juta pengguna, yang 33,2 juta di antaranya adalah merchant yang didominasi UMKM. 

"Dan sampai dengan data Juli (2024), pengguna QRIS di Jatim sudah tercatat hampir 7,5 juta, Alhamdulillah dengan mencapai 3,82 juta merchant dan didominasi oleh merchant berskala mikro," paparnya.

Erwin juga mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menerapkan digitalisasi di berbagai sektor, seperti kehadiran satgas di tingkat Provinsi yakni Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang mengkoordinasikan antara lembaga pemerintah daerah dan juga pelaku ekonomi.

Dan yang terbaru kali ini adalah kerjasama integrasi sistem pembayaran antara RSUD Dr. Soetomo dengan Bank Jatim, yakni melalui aplikasi "Soetomo Digipay" yang baru saja diluncurkan pada acara tersebut, bersamaan dengan penandatanganan kerja sama antar kedua belah pihak.

“Kerja sama ini merupakan langkah nyata dalam mendukung elektronifikasi transaksi pemerintah daerah, khususnya di lingkup BLUD (Badan Layanan Umum Daerah), semoga ini bisa menjadi contoh bagi institusi lain untuk bertransformasi menuju digitalisasi penuh,” pungkas Erwin. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow