Bedah Karma: Membuka dan Kenali Diri Sesuai Pengalaman Hidup Lewat Renungan Jiwa
Proses bedah karma ini membantu individu mengubah nasib dengan mengenal jati diri melalui proses meditasi dan pemahaman karma. Hal itu, bisa berupa masalah kesehatan, hubungan, keuangan, atau karir.
Surabaya, SJP - Bedah Karma dipilih sosok praktisi energi, yang akrab dipanggil dengan nama bunda Arsaningsih jadi narasumber sekaligus penulis dalam buku berjudul 'Soul Reflection" (renungan jiwa).
Dalam bukunya tentang 'Bedah Karma', mengupas sebuah proses bertujuan untuk bantu seseorang pahami dan menyelesaikan karma yang dialaminya dalam hidup. Karma adalah bagian dari proses mengenal jati diri melalui meditasi.
Bunda Arsa saat diwawancarai, Kamis (30/6) beber dan ulas kata Karma di sini, bukan hanya sepintas tentang adanya hukum sebab-akibat, tetapi juga tentang pola energi tertanam dalam diri setiap individu sejak masa lalu, baik dari kehidupan ini maupun kehidupan sebelumnya.
"Proses bedah karma dalam buku 'Soul Reflection' dilakukan dengan cara mengidentifikasi masalah, pertama, peserta akan dibantu melalui kelas meditasi dan konseling untuk mengidentifikasi masalah yang mereka hadapi dalam hidup seperti pada kegiatan talkshow dan praktik kelas meditasi yang diikuti 700 peserta (26/5) di Surabaya," ujarnya.
Tujuannya, Bunda Arsa menjelaskan pentingnya memahami konsep karma dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, lanjutnya, proses bedah karma ini membantu individu mengubah nasib dengan mengenal jati diri melalui proses meditasi dan pemahaman karma. Hal itu, bisa berupa masalah kesehatan, hubungan, keuangan, atau karir.
Setelah masalah teridentifikasi, peserta akan diajak untuk menelusuri akar karma yang menjadi penyebabnya masuk dalam tahap penelusuran akar karma.
"Setiap kelahiran atau reinkarnasi seseorang melakukan perbuatan baik atau buruk (karma). Dengan memahami karma, seseorang akan lebih mudah menerima kehidupannya karena memahami hukum tabur tuai,” tutur Bunda Arsaningsih.
"Proses ini dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik, seperti meditasi, visualisasi, dan soul meter," jelasnya.
Dalam ulasan bedah karma dalam soul reflection (renungan jiwa) berbeda dengan bedah karma pada umumnya karena tidak menggunakan ritual atau mantra yang bersifat mistis.
"Bedah Karma dalam 'Soul Reflection' berfokus pada proses pembersihan energi dan transformasi diri dengan menggunakan pendekatan yang ilmiah dan spiritual," tuturnya.
Sementara itu, dr. Rastho Mahotama sekaligus juga profesi dokter umum yang menekuni metode pemebersihan energi dalam soul reflection (renungan jiwa) diakuinya adalah meditasi yang diramu oleh bunda Arsaningsih (praktisi energi) untuk menyadari, mengakui dan membersihkan suatu karakter energi yang ada dalam diri pemeditasi.
"Pembersihan energi, setelah akar karma ditemukan, langkah selanjutnya adalah membersihkan energi negatif yang tertanam dalam diri. Hal ini dilakukan dengan berbagai teknik, seperti doa, afirmasi, dan pengobatan energi," jelasnya.
Selanjutnya, transformasi diri yang dijabarkan melalui metode proses setelah energi negatif dibersihkan, peserta akan dibantu untuk mentransformasi energi diri mereka menjadi lebih positif.
"Tujuannya adalah untuk bisa mengambil kesimpulan dan tindakan yang tepat. Hal ini dilakukan dengan berbagai cara, seperti konseling, workshop, dan pembelajaran diri," urainya.
Menurutnya, manfaat bedah karma sendiri
diyakini memberikan banyak manfaat bagi seseorang.
Dalam praktik dan prosesnya dr Rastho juga mengulas arti dan maknanya seperti, pemahaman akar masalah dalam hidup dialami setiap individu, melepaskan diri dari pola karma negatif.
"Selain lepas dari karma negatif, manfaat lain juga dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental memperbaiki hubungan dengan orang lain serta mencapai kesuksesan dalam hidup," ungkapnya.
Testomoni peserta kelas meditasi, Mamluatul Hikmah merasakan langsung manfaat dari ikut kegiatan meditasi soul reflection bedah karma diakuinya lebih tenang dan bahagia.
"Saya lebih tenang dan bahagia seusai ikut kelas meditasi ada energi positif terasa dalam diri saya semacam ketenangan jiwa dan itu pengalaman berharga bagi saya," ucapnya. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?