Banyak Dokter Spesialis PNS Bermasalah, Ini Langkah RSUD dr H Koesnadi Bondowoso
Sejatinya dokter yang digaji dengan uang rakyat, harus mendedikasikan diri dengan sepenuh hati untuk kesehatan masyarakat.
BONDOWOSO, SJP – Baru-baru ini beredar video yang diunggah oleh dokter spesialis penyakit dalam, Yusdeny Lanasakti di akun media sosialnya, yang mengungkap beberapa oknum dokter spesialis PNS yang dinilai perlu dievaluasi.
Pasalnya, kata Yusdeny, oknum dokter spesialis tersebut dinilai nakal dengan bekerja seenaknya sendiri. Bahkan, Yusdeni tanpa ragu menyebut ada dokter spesialis yang tidak berdinas di RSUD dr H Koesnadi Bondowoso.
Dirinya menceritakan, sejak berdinas di Bondowoso tahun 2015 silam, jam kerja dokter PNS di RSUD adalah 5 hari kerja. Namun, masih ada oknum dokter spesialis PNS yang hanya berdinas 2 hari kerja dan selebihnya bekerja di tempat lain.
“Ini kan keliru menurut saya. Karena PNS harus menjalankan tugasnya sesuai aturan, karena uang rakyat yang dibayarkan,” ungkap Yusdeny dalam akun Facebooknya yang diposting pada Selasa (10/12/2024).
Tak hanya itu, dokter yang bekerja di Bondowoso sejak 2015 ini juga mengungkap jika ada oknum dokter gigi yang diberangkatkan dari Kabupaten Bondowoso, setelah kembali ke Bondowoso, sama modusnya tidak mau bekerja dan bermasalah.
“Bermasalah ke mana-mana tapi tidak ada tindakan tegas dari pihak rumah sakit, ya sampai akhirnya yang bersangkutan sekarang pindah ke luar kota. Ya
pindah begitu saja,” ujarnya.
Terus ada juga dokter spesialis yang mungkin karena tidak banyak pasien atau pelayanan yang sesuai dengan spesifikasi spesialisasinya, yang bersangkutan akhirnya memilih bekerja dua hari saja.
“Sisanya di rumah sakit swasta,” tutur Yusdeny, dokter spesialis penyakit dalam yang mengajukan untuk berhenti sebagai PNS sejak bulan lalu ini.
Dirinya juga membeberkan jika ada dokter spesialis perempuan yang disekolahkan oleh Pemkab Bondowoso, setelah lulus dan kembali ke Bumi Ki Ronggo, malah tidak mau bekerja, mulai sejak tahun sebelum Covid-19 sampai sekarang.
“Tidak dipecat-pecat sampai sekarang, bahkan tidak pernah bekerja dia dan
tetap mendapatkan gaji, sampai saat ini. Kacau kan,” bebernya.
Menanggapi hal itu, Direktur RSUD dr H Koesnadi Bondowoso, Yus Priyatna Adryanto mengamini beberapa dokter spesialis untuk pindah ke luar Bondowoso dengan alasan, karena kinerjanya yang tidak maksimal.
“Beberapa kita ACC pindah, karena tidak maksimal bekerja di Bondowoso,” katanya saat dihubungi suarajatimpost.com.
Pihak RSUD ternyata sudah melakukan kajian dan telaah bagi dokter spesialis PNS yang bermasalah. Bukan hanya sanksi saja, tetapi sampai pada usulan agar dipecat sebagai PNS.
“Untuk spesialis ASN yang bermasalah sudah ditangani BKPSDM. Untuk keputusan pemberhentian ada di tangan bupati melalui telaah staf RSUD dan BKPSDM,” ujarnya.
“Untuk SpOG yang tidak pernah masuk, telaah staf kami ke BKPSDM dan bupati adalah diberhentikan dari ASN sesuai aturan yang berlaku,” tandasnya.
Sememtara itu, untuk pengajuan Yusdeny yang ingin berhenti sebagai dokter PNS, sampai saat ini belum bisa dikabulkan oleh pihak RSUD.
“Untuk Yusdeny sendiri, masih kita butuhkan di pelayanan, sehingga belum kita ACC berhenti,” pungkasnya. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?