Bahaya Memberikan Teh pada Balita, Apa yang Perlu Diketahui Orang Tua
Memberikan teh kepada balita bisa menimbulkan sejumlah risiko kesehatan yang harus diperhatikan oleh orang tua
Suarajatimpost.com - Memberikan teh kepada balita bisa menimbulkan sejumlah risiko kesehatan yang harus diperhatikan oleh orang tua. Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan:
1. Gangguan Penyerapan Zat Besi
Teh mengandung tanin yang dapat mengikat zat besi dan menghambat penyerapannya. Balita yang sedang dalam fase pertumbuhan memerlukan zat besi yang cukup untuk perkembangan optimal. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi teh dapat mengurangi penyerapan zat besi non-heme hingga 60 persen, yang dapat menyebabkan anemia dan mengganggu perkembangan fisik dan mental.
2. Risiko Kecanduan Kafein
Walaupun kandungan kafein dalam teh lebih rendah dibandingkan kopi, balita yang metabolisme tubuhnya belum sepenuhnya berkembang dapat mengalami efek kafein yang lebih kuat. Penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat menyebabkan gangguan tidur dan risiko kecanduan di kemudian hari. American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar anak di bawah 12 tahun menghindari kafein.
3. Gangguan Tidur
Kafein dalam teh bisa mengganggu pola tidur balita, yang sangat penting untuk pertumbuhan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein dapat berhubungan dengan penurunan durasi tidur dan meningkatnya risiko gangguan tidur, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kesehatan dan perilaku anak.
4. Risiko Dehidrasi
Teh memiliki sifat diuretik ringan, yang dapat meningkatkan produksi urin. Pada balita, yang membutuhkan cairan lebih banyak, ini bisa berisiko menyebabkan dehidrasi. Gejala dehidrasi dapat berakibat serius, sehingga disarankan untuk memberikan air putih atau susu sebagai alternatif yang lebih aman.
5. Peningkatan Risiko Kerusakan Gigi
Konsumsi teh, terutama yang ditambahkan gula, dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi pada balita. Gigi balita yang lebih tipis dan rentan dapat terkena dampak dari minuman manis, yang berpotensi menyebabkan kerusakan gigi.
6. Potensi Interaksi dengan Obat-obatan
Teh dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, meskipun hal ini jarang terjadi pada balita. Kandungan dalam teh dapat memengaruhi penyerapan dan efektivitas obat-obatan tertentu, sehingga penting untuk berhati-hati jika anak sedang dalam pengobatan.
7. Pengaruh terhadap Pola Makan
Rasa teh yang kuat dapat mengurangi nafsu makan balita, sehingga mereka mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan. Ini dapat mengganggu kebiasaan makan sehat dan pertumbuhan mereka.
8. Masalah Kesehatan Jangka Panjang
Konsumsi teh dalam jangka panjang dapat menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius, termasuk gangguan perkembangan neurologis dan risiko ketergantungan kafein. Kebiasaan buruk yang terbentuk pada usia dini juga dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang anak.
Dengan demikian, orang tua sebaiknya mempertimbangkan risiko ini dan memilih alternatif yang lebih aman untuk memastikan kesehatan dan perkembangan optimal balita mereka. (**)
sumber: brilio.net
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?