Abdul Mu'ti Hadapi Tantangan Kelanjutan Kurikulum Merdeka dan Masa Depan Ujian Nasional

diharapkan dapat mendorong perkembangan dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

03 Nov 2024 - 20:05
Abdul Mu'ti Hadapi Tantangan Kelanjutan Kurikulum Merdeka dan Masa Depan Ujian Nasional
ilustrasi pelajar SMA (berita satu)

Suarajatimpost.com - Penunjukan Abdul Mu'ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) diharapkan dapat mendorong perkembangan dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Augustinus Windu Aji, Kepala Sekolah SD Eksperimental Mangunan di Yogyakarta, menyatakan bahwa pemisahan Kementerian Pendidikan menjadi tiga bidang—Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, serta Kementerian Kebudayaan—merupakan langkah yang positif untuk meningkatkan efektivitas operasional.

"Saya melihat pemisahan ini memungkinkan setiap bidang untuk lebih fokus dalam pengelolaan dan pengembangan," ucapnya.

Abdul Mu'ti ditunjuk sebagai Mendikdasmen, didampingi oleh dua wakil, Fajar Rizal UI Haq dan Latif Uhayat. Dengan pengalaman dan kapasitas yang dimiliki Abdul Mu'ti dan timnya, diharapkan ada peningkatan signifikan dalam kualitas pendidikan nasional.

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Mendikdasmen diharapkan dapat memperbaiki mutu pendidikan dasar dan menengah, memperkuat sinergi antar-kementerian, dan menyediakan layanan pendidikan yang adil dan berkualitas untuk semua anak di Indonesia.

Namun, terdapat sejumlah tantangan yang perlu segera diatasi, seperti implementasi Kurikulum Merdeka, penghapusan ujian nasional, angka putus sekolah, kesejahteraan guru, dan fasilitas pendidikan yang terbatas. Pemerintah juga tengah merancang program makan siang bergizi untuk siswa demi meningkatkan kesehatan mereka.

Windu Aji percaya bahwa dengan fokus yang lebih terarah, Mendikdasmen akan dapat lebih efektif dalam memajukan pendidikan, terutama di tingkat dasar dan menengah. Namun, ia mengkritik penekanan Abdul Mu'ti pada peningkatan kemampuan matematika sebagai fokus utama, yang dianggapnya dapat meremehkan siswa dengan kemampuan matematika yang kurang.

“Fokus pada matematika ini seolah menyiratkan bahwa anak yang kurang menguasai matematika dianggap kurang pintar,” ungkapnya.

Ia menekankan pentingnya teori kecerdasan majemuk, yang menunjukkan bahwa setiap anak memiliki bakat di bidang tertentu. Oleh karena itu, pendekatan pendidikan harus mampu mengidentifikasi dan mengembangkan potensi masing-masing siswa tanpa menganggap rendah anak yang tidak unggul di satu bidang akademis.

Di sisi lain, Nicolaus Janto Windratmoko, guru bimbingan konseling di SMPN 31 Kota Tangerang, juga berharap Mendikdasmen Abdul Mu'ti dapat berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dasar dan menengah.

Ia menyatakan bahwa peningkatan ini tidak hanya akan menguntungkan siswa, tetapi juga para guru, dengan harapan kesejahteraan mereka akan lebih terjamin.

“Saya kira kinerja mendikdasmen akan lebih efektif dan komprehensif karena fokusnya yang lebih terarah, sehingga dapat bekerja lebih baik,” tutup Janto. (**)

sumber: beritasatu.com 

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow