Waspadai Bencana Hidrometeorologi, Pemkot Probolinggo Lakukan Mitigasi

Sungai Kedunggaleng merupakan sungai besar yang melintasi Kota dan Kabupaten Probolinggo, sehingga kondisi plengsengan yang rusak parah memerlukan perbaikan segera.

18 Mar 2024 - 11:15
Waspadai Bencana Hidrometeorologi, Pemkot Probolinggo Lakukan Mitigasi
Pj Wali kota Probolinggo Nurkholis melakukan koordinasi dengan sejumlah OPD terkait dengan mitigasi bencana hidrometeorologi (Dok. Kominfo/SJP)

Kota Probolinggo, SJP - Bencana hidrometeorologi yang seringkali melanda Jawa Timur, khususnya jalur pantura termasuk Kota Probolinggo, menjadi kewaspadaan bagi pemerintah setempat.

Untuk itu, Pemkot Probolinggo mengambil langkah-langkah mitigasi bencana untuk mengantisipasi kemungkinan banjir susulan akibat kerusakan plengsengan di Sungai Kedunggaleng dan Sungai Legundi.

Pasca banjir yang terjadi beberapa hari lalu, Pj Wali Kota Probolinggo, Nurkholis, bersama Kalaksa BPBD Sugito Prasetyo dan Kadis PUPRPKP Setyorini Sayekti melakukan peninjauan di beberapa titik lokasi terdampak. 

Nurkholis menekankan pentingnya upaya mitigasi bencana yang harus dilakukan segera untuk meminimalisasi kejadian serupa di masa depan.

"Sungai Kedunggaleng menjadi perhatian utama kita karena plengsengannya ambrol akibat tergerus banjir," ujar Nurkholis pada Senin (18/3/2024). 

Sungai Kedunggaleng merupakan sungai besar yang melintasi Kota dan Kabupaten Probolinggo, sehingga kondisi plengsengan yang rusak parah memerlukan perbaikan segera. 

Meskipun merupakan aset Provinsi Jawa Timur, dampaknya dirasakan oleh warga Kota Probolinggo, sehingga Pemerintah Kota turun tangan dalam penanganan masalah ini.

Selain itu, kepala daerah juga menyoroti kondisi Dam Klep yang sering tersumbat oleh sampah besar. 

Nurkholis meminta rekondisi dam tersebut menjadi bendung gerak besi untuk mempermudah aliran air. 

Pembangunan plengsengan di beberapa lokasi lain yang rawan banjir juga menjadi prioritas. 

Semua kondisi ini akan disampaikan kepada Pj Gubernur Jawa Timur sebagai langkah mitigasi bencana.

Sementara itu, Kadis PUPRPKP Setyorini Sayekti menyatakan bahwa pembangunan parapet dan bronjong di beberapa titik lokasi menjadi prioritas utama. 

Namun, diperlukan dukungan dari Provinsi Jawa Timur mengingat keterbatasan anggaran Pemerintah Kota Probolinggo. 

Sungai Kedunggaleng membutuhkan pembangunan parapet sepanjang 250 meter untuk mengantisipasi banjir yang mencapai ketinggian 1,2 meter di beberapa wilayah seperti RW 06 Kelurahan Sumber Taman. 

Selain itu, pembangunan bronjong sepanjang 100 meter juga diperlukan untuk mengamankan daerah tersebut.

"Kebutuhan ini tidak bisa dicover oleh anggaran Pemerintah Kota, oleh karena itu kami mengajukan kepada Provinsi Jawa Timur untuk mendukung pembangunan ini," ungkap Rini. 

Meskipun perbaikan tidak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, BPBD telah melakukan pemetaan jalur yang rawan terkena banjir dan stakeholder diharapkan siap siaga menghadapi kemungkinan bencana serupa di masa depan.

Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, kejadian banjir tahun ini mencapai tingkat tertinggi dengan debit air mencapai 330 meter kubik. 

Hal ini menunjukkan pentingnya kesigapan dan kewaspadaan dari semua pihak untuk menghadapi bencana alam tersebut.

Sehingga, Pemkot Probolinggo akan terus melakukan upaya mitigasi bencana dan perbaikan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko banjir di wilayah tersebut. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow