Trump Effect, Dampak Hasil Pilpres AS pada Pasar Saham, Teknologi, dan Energi

Kemenangan Donald Trump telah memicu reaksi besar dari para investor dan pemimpin industri global, yang kini mempertimbangkan dampak kebijakan Trump yang akan datang.

07 Nov 2024 - 18:02
Trump Effect, Dampak Hasil Pilpres AS pada Pasar Saham, Teknologi, dan Energi
Donald Trump (Foto: REUTERS/Brian Snyder)

Suarajatimpost.com - Kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) telah memicu reaksi besar dari para investor dan pemimpin industri global, yang kini mempertimbangkan dampak kebijakan Trump yang akan datang.

Pasar saham, dolar, dan bitcoin langsung menguat setelah pengumuman kemenangan Trump, sementara saham di sektor-sektor seperti pertahanan, operator penjara, dan Tesla milik Elon Musk mengalami lonjakan signifikan.

Sebaliknya, saham perusahaan energi terbarukan dan produsen mobil Jerman mengalami penurunan. Berikut ini adalah analisis mengenai dampak kemenangan Trump terhadap beberapa industri utama, sebagaimana dilansir The Guardian pada Kamis (7/11/24).

Manufaktur dan Otomotif

Kebijakan perdagangan Trump, yang mengancam penerapan tarif hingga 10% untuk semua impor, serta tarif lebih tinggi untuk China dan Meksiko, diperkirakan akan berdampak langsung pada konsumen AS dengan kenaikan harga barang impor dan penurunan volume perdagangan. Sektor-sektor seperti farmasi, otomotif, dan kimia, yang merupakan kontributor terbesar ekspor Eropa ke AS, diperkirakan akan paling terdampak. Harga saham produsen mobil Eropa seperti BMW dan Mercedes-Benz turun tajam setelah pengumuman ini.

Trump juga menyampaikan keinginan untuk mendorong produsen mobil Jerman untuk membangun pabrik di AS, dengan menyatakan, "Saya ingin perusahaan mobil Jerman menjadi perusahaan mobil Amerika." Ini membuat anak perusahaan Volkswagen seperti Audi dan Porsche, yang tidak memiliki pabrik di AS, sangat rentan terhadap kebijakan ini.

Teknologi

Sektor teknologi AS, yang sangat penting bagi perekonomian negara, diperkirakan akan mendapatkan keuntungan dari kebijakan Trump, terutama di sektor kripto. Trump mendukung industri ini dengan berjanji untuk menjadikan AS "ibu kota kripto dunia," serta merencanakan pemecatan Gary Gensler, ketua SEC yang skeptis terhadap kripto. Trump juga berjanji akan melonggarkan regulasi terhadap kecerdasan buatan (AI) yang sedang berkembang pesat.

Namun, Trump juga menunjukkan sikap keras terhadap beberapa raksasa teknologi, seperti Google dan Meta, yang mungkin menghadapi tekanan lebih lanjut. Sementara itu, TikTok, yang sebelumnya menjadi target larangan Trump, kemungkinan akan tetap beroperasi dengan dukungan Trump.

Elon Musk, CEO Tesla, SpaceX, dan X, diperkirakan akan terus menjadi favorit Trump, yang menyebut Musk sebagai "bintang."

Energi

Trump berjanji untuk membuat AS memiliki biaya energi terendah dari negara industri mana pun, dengan memaksimalkan produksi minyak dan gas domestik serta menghapus birokrasi yang menghambat proyek-proyek fracking.

Namun, dampaknya terhadap industri energi hijau mungkin tidak sebesar yang dikhawatirkan. Meski begitu, rencana Trump untuk menghentikan kebijakan ekonomi hijau Joe Biden telah menyebabkan penurunan nilai pasar perusahaan energi terbarukan Eropa, seperti Ørsted dan Vestas.

Beberapa analis berpendapat bahwa Trump mungkin tidak akan mencabut Undang-Undang Pengurangan Inflasi Biden, yang mengalokasikan dana besar untuk energi bersih, yang kebanyakan berlokasi di negara bagian yang mendukung Trump.

Kedirgantaraan dan Pertahanan

Sektor kedirgantaraan, terutama produsen pesawat seperti Airbus dan Boeing, kemungkinan akan terdampak tarif impor. Tarif baru pada pesawat dapat menyebabkan kenaikan harga tiket pesawat. Di sisi lain, produsen senjata AS, seperti Lockheed Martin dan Northrop Grumman, diperkirakan akan mendapatkan keuntungan dari janji Trump untuk memperkuat militer AS. Namun, kebijakan isolasionis Trump bisa mengurangi anggaran pertahanan di masa depan.

Makanan dan Pengiriman

Industri makanan dan pertanian di AS, khususnya petani kedelai, mungkin akan kembali menghadapi tantangan akibat tarif perdagangan dengan China, seperti yang terjadi pada masa pemerintahan Trump sebelumnya. Selain itu, sektor makanan dan anggur Eropa juga mungkin terdampak oleh tarif balasan dari Trump, seperti yang terjadi pada 2019.

Trump juga berencana untuk menghapus undang-undang yang melarang pencatutan harga oleh perusahaan makanan besar, dengan klaim bahwa kebijakan ekonominya akan menurunkan harga.

Di sektor pengiriman global, kekhawatiran tentang perang dagang baru dapat menyebabkan lonjakan harga kontainer. Selama masa pemerintahan Trump sebelumnya, tarif pengiriman meningkat drastis, dan ini bisa terulang kembali jika kebijakan serupa diterapkan. (**)

sumber: cnbcindonesia.com

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow