BPSDM Jatim Apresiasi Kerja Sama AAWA dalam Peningkatan Layanan Kesehatan Individu Autistik
BPSDM Jatim mengapresiasi Autism Association of Western Australia (AAWA) atas kolaborasi dalam pelatihan akses layanan kesehatan bagi individu autistik, memperkuat kemitraan internasional demi kesejahteraan inklusif.
SURABAYA, SJP - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur, Ramliyanto, memberikan apresiasi mendalam kepada Autism Association of Western Australia (AAWA) atas kesediaannya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Kerja sama tersebut diwujudkan dalam penyelenggaraan Masterclass dan Workshop Autisme bertema “Mengatasi Hambatan Akses Layanan Kesehatan Medis dan Gigi pada Individu Autistik” yang rangkaian kegiatan sudah dimulai sejak Selasa (5/11/2024) hingga Kamis (7/11/2024) di Surabaya.
Dalam acara yang berlangsung di Ruang Sasana Wiyata Praja, Kantor BPSDM Jatim ini, tiga trainer dari AAWA didatangkan langsung dari Australia untuk membekali para pemerhati autisme di Jawa Timur.
Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan wawasan baru dalam pendekatan serta penanganan individu autistik, khususnya dalam hal akses layanan kesehatan medis dan gigi yang selama ini menjadi tantangan besar.
Dalam kesempatan tersebut, Ramliyanto menjelaskan bahwa AAWA telah lama dikenal memiliki reputasi dan pengalaman yang sangat baik dalam manajemen autisme. Ia pun mengenang pengalamannya saat pertama kali berkunjung ke kampus AAWA di Australia Barat pada tahun 2018.
“Saya bersyukur bisa melihat langsung bagaimana AAWA menyediakan fasilitas dan berbagai kajian untuk mendidik anak-anak dengan keunikan autistik yang hasilnya sangat luar biasa,” ungkap Ramliyanto, Kamis (7/11/2024).
Menurutnya, kerja sama ini merupakan peluang penting bagi Jawa Timur untuk meningkatkan kapasitas dalam melayani kebutuhan khusus anak-anak dengan autisme. Dirinya juga berharap para peserta antusias mengikuti seluruh rangkaian pelatihan ini hingga tuntas.
“Kami menyadari bahwa mendidik anak-anak yang diberkahi dengan keunikan adalah sebuah perjuangan yang berat namun bernilai sangat mulia. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengembangkan kompetensi semua pihak yang dipercaya untuk mendampingi anak-anak autistik,” katanya penuh harap.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 300 peserta secara langsung, termasuk guru, tenaga kesehatan Puskesmas, tenaga pendamping Dinsos, serta orang tua dan pemerhati disabilitas dari berbagai kota di Jawa Timur, turut hadir pula peserta daring melalui kanal YouTube FPAJT.
Tingginya partisipasi ini menunjukkan besarnya dukungan masyarakat Jawa Timur terhadap individu autistik dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya akses layanan kesehatan yang inklusif bagi mereka.
Ramliyanto juga menekankan pentingnya pengembangan data valid mengenai anak-anak berkebutuhan khusus. Menurutnya, banyak anak-anak dengan kondisi autistik yang tidak teridentifikasi dengan baik.
“Melalui pelatihan ini, kita bisa memperluas jangkauan dalam melayani anak-anak autistik dengan lebih baik,” ujarnya.
Workshop ini sendiri diselenggarakan oleh Forum Peduli Autisme Jawa Timur (FPAJT) bekerja sama dengan berbagai instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BPSDM, serta Biro Pemerintahan dan OTDA, sebagai bentuk capacity building dalam penanganan autisme di Jawa Timur.
Selain mengadakan pelatihan tentang layanan kesehatan, AAWA juga memberikan pelatihan transisi kerja bagi individu autistik agar mereka mampu berkembang secara mandiri di lingkungan sosialnya.
Kegiatan ini juga memperlihatkan keberhasilan kerjasama internasional antara Jawa Timur dan Australia Barat dalam memperkuat kemitraan bilateral Indonesia-Australia.
Dengan adanya kolaborasi ini, kedua pihak berkomitmen untuk berbagi pengetahuan dan saling memperkuat posisi sebagai negara yang maju di kawasan Asia Pasifik. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?