BPBD Bondowoso Edukasi Kebencanaan kepada Pelajar

Edukasi ini terangkun dalam pembentukan SPAB di sekolah mulai tingkat SD-SMA/SMK, dengan tujuan agar para pelajar bisa mengenali dan mengantisipasi dampak negatif dari bencana.

07 Nov 2024 - 14:33
BPBD Bondowoso Edukasi Kebencanaan kepada Pelajar
Kegiatan Pembukaan Pembentukan SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana) di SDN Suger Lor 3 Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso. (Foto : Rizqi/SJP)

BONDOWOSO, SJP – Sebagai bentuk upaya pencegahan dan penanggulangan dampak bencana pada satuan pendidikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso membentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di berbagai lembaga pendidikan, tingkat SD-SMA/SMK.

BPBD sengaja membentuk SPAB di beberapa satuan pendidikan yang berada di wilayah yang rawan bencana dan digelar pada situasi normal atau pra bencana, situasi darurat dan pasca bencana.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo melalui Kabid PK2 BPBD Bondowoso, Yuliono Triandana, menerangkan, SPAB ini dibentuk untuk meningkatkan kemampuan sumber daya di satuan pendidikan dalam menanggulangi dan mengurangi risiko bencana.

“Kalau sejak dini para pelajar sudah mengenal bencana, tentu akan dapat meminimalisasi dampak dari bencana,” ujarnya.

Selain itu, SPAB ini juga bertujuan untuk melindungi investasi yang ada di lembaga pendidikan agar aman terhadap bencana dan meningkatkan kualitas sarana prasarana satuan pendidikan agar aman terhadap bencana.

“Mereka dilatih untuk mengamankan aset yang ada di sekolah, bisa sewaktu-waktu ada bencana,” kata Yuli.

Dari sisi keselamatan, dalam SPAB para pelajar diedukasi untuk memberikan perlindungan dan keselamatan kepada peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dari dampak bencana, serta memastikan keberlangsungan layanan pendidikan pada satuan pendidikan.

“Mereka kami edukasi agar bisa selamat saat terjadi bencana dan menjaga proses belajar mengajar di lembaga pendidikan tetap berjalan, saat terjadi bencana,” jelasnya.

Intinya, lanjut Yuli, mereka harus tahu potensi bencana di wilayahnya, lalu dirumuskan jalan keluarnya bagaimana dan akan dibentuk unit satuan yang siap menghadapi bencana. 

“Paling tidak, setelah mengenali potensi dan kerawanan bencana, kita bisa menekan dampak yang diakibatkan oleh bencana yang bisa terjadi kapan saja,” pungkasnya. (**)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow