Serapan 2024 Rendah, Anggaran BTT Kota Batu Tahun 2025 Menurun
Anggaran BTT tahun 2024 hanya diserap sebesar Rp7,1 miliar dari total anggaran Rp35,1 miliar
KOTA BATU, SJP - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu menganggarkan belanja tidak terduga (BTT) sebesar Rp23,4 miliar untuk tahun 2025.
Jumlah ini menurun dibandingkan anggaran BTT pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2024 yang mencapai Rp35,1 miliar.
Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan, turunnya anggaran BTT karena rendahnya realisasi BTT pada tahun 2024.
Dibeberkannya, hingga Desember 2024, realisasi anggaran BTT hanya sebesar Rp7,1 miliar dari total anggaran Rp35,1 miliar.
“Seperti yang kita ketahu, BTT dianggarkan untuk mengantisipasi kebutuhan mendesak. Seperti penanganan kebencanaan. Baik alam, maupun nonalam," urainya.
Namun demikian, rendahnya serapan tersebut lantaran realisasi penggunaan BTT tahun ini didominasi untuk pengembalian sisa bantuan keuangan (BK) dari Provinsi Jawa Timur.
Total pengembaliannya, mencapai Rp7,1 miliar. Jumlah itu terdiri atas beberapa alokasi di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).
Sebagian besar realisasi BTT digunakan untuk pengembalian sisa BK dari provinsi. Sehingga tidak ada penggunaan untuk bantuan penanganan kebencanaan tahun ini.
Aries merinci, pengembalian tersebut meliputi Dinas Kesehatan (Dinkes) sebesar Rp2,3 juta, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebesar Rp17,2 juta, dan Dinas Pendidikan Rp13 juta.
“Dinas Pariwisata sebesar Rp7,1 miliar untuk sisa anggaran tahun 2022," imbuhnya.
Dengan turunnya alokasi BTT di tahun 2025, Pemkot Batu tetap berkomitmen agar dana tersebut dimanfaatkan secara efektif dalam kondisi mendesak.
Namun, pihaknya tetap mengupayakan agar dana BTT tersebut digunakan untuk yang benar-benar membutuhkan penanganan cepat.
Sisi positifnya, menurunnya anggaran BTT di tahun 2025 akan berdampak pada efisiensi penggunaan anggaran daerah.
Aries menyebut, fungsi BTT untuk mempercepat penanganan pascabencana. Sehingga fasilitas publik dan sarana masyarakat yang terdampak dapat segera diperbaiki.
“BTT sangat penting untuk penanganan darurat. Seperti bencana alam, bencana sosial, kejadian luar biasa, hingga kerusakan infrastruktur yang mengganggu pelayanan publik,” pungkas Aries. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?