Sepekan Kebakaran TPA Randegan, Pemkot Mojokerto Pehatikan Kesehatan dan Makanan Warga
Kebakaran sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randegan, Kelurahan Kedundung, Kota Mojokerto belum padam. Pemkot saat ini mulai mengantisipasi gangguan kesehatan dampak dari asap kebakaran. Sementara Dinsos PPPA terus mensuplai nasi bungkus untuk warga terdampak.
Kota Mojokerto, SJP - Meski sudah sepekan, kebakaran sampah yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randegan, Kelurahan Kedundung, Kota Mojokerto belum sepenuhnya padam.
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto terus melakukan upaya pemadaman TPA Randegan yang sudah terjadi sejak Jumat (8/9/2023) belum sepenuhnya padam.
Terbuktt, ribuan nasi bungkus, masker, obat-obatan, hingga vitamin dibagikan setiap hari bagi warga terdampak kebakaran tersebut.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kota Mojokerto, Basuki Rachmanto mengungkapkan, ribuan nasi bungkus setiap harinya dibagikan kepada warga terdampak kebakaran dan relawan.
“Awal kejadian rata-rata 1.300 an nasi bungkus yang kita bagikan, jumlahnya fluktuatif antara pagi, siang, malam. Namun semakin kesini semakin banyak jumlah relawan yang diturunkan, kini jumlah nasi bungkus yang kita siapkan juga bertambah jadi sekitar 1.800 an,” ungkap Basuki ketika itemui di Posko Dapur Umum yang didirikan Pemkot Mojokerto di TPA Randegan, Sabtu (16/9/2023).
Basuki mengatakan, pihaknya sudah mendirikan Posko Dapur Umum sejak hari Minggu (10/9/2023) lalu. Pihaknya menerjunkan 28 personel Tagana, dan 34 personel Kampung Siaga Bencana (KSB) Gajah Mada, serta tambahan bantuan dari surveyor dan PKH.
“Sementara, Alhamdulillah jumlah personel kami masih bisa memenuhi pesanan nasi bungkus yang dibutuhkan,” tutur Basuki.
Lebih lanjut, Basuki mengatakan, untuk mengantisipasi gangguan kesehatan dampak dari asap kebakaran, Pemkot Mojokerto juga telah mendirikan Posko Kesehatan.
"Saat ini sudah ada dua posko kesehatan dengan petugas kesehatan yang selalu siaga 24 jam untuk memberikan pelayanan kesehatan, termasuk dokter. Selain memeriksa kondisi kesehatan warga setempat, warga yang datang ke posko juga diberikan obat-obatan, masker hingga vitamin," bebernya.
Sementara itu, Prameswari yang bertugas di Posko Kesehatan Kebakaran TPA Randegan, Siska menyampaikan, rata-rata yang dikeluhkan warga yang datang ke posko karena ISPA sama Konjungtivitis atau peradangan pada konjungtiva yang melapisi kelopak dan bola mata.
"Dalam kondisi ringan kita berikan obat dan vitamin, namun kalau kondisinya parah langsung kita rujuk ke RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo," ungkap Siska di Posko Kesehatan Kebakaran TPA Randegan.
Terpisah, salah satu warga Sekar Putih, Winda yang ikut terdampak asap akibat kebakaran sampah TPA Randegan mengaku senang Pemkot Mojokerto membuka posko kesehatan gratis bagi warga.
Hal tersebut sangat membantu, khususnya bagi warga yang merasakan masalah kesehatan akibat asap kebakaran.
“Ya senang sih membantu masyarakat yang kena dampak asap akibat kebakaran sampah di TPA Randegan, ini tadi dikasih vitamin, sama obat tetes mata, karena yang saya rasakan serik di tenggorokan, sama mata pedih,” tandasnya.
Berbagai upaya terus dilakukan Pemkot Mojokerto untuk mengatasi kebakaran sampah TPA Randegan, diantaranya dengan terus melakukan pembasahan pada tumpukan sampah hingga menerjunkan tim ahli penanganan kebakaran sampah dari Pemkot Batu, Santoso Wardoyo. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?