Rekapitulasi Resmi KPU Kota Malang, Paslon WALI Raih 203.257 Suara

Tanggung jawab terakhir seorang pemimpin adalah berani dengan lantang mengucapkan rasa hormat, sebagai wujud syukur dan terima kasih.

04 Dec 2024 - 07:32
Rekapitulasi Resmi KPU Kota Malang, Paslon WALI Raih 203.257 Suara
Tim Pemenangan Paslon WALI saat menerima secara resmi hasil rekapitulasi perhitungan suara Pilkada oleh Ketua KPU Kota Malang. (Foto : dok)

KOTA MALANG, SJP - Perhitungan rekapitulasi suara hasil coblosan Pilkada di Kota Malang telah tuntas. Pasangan calon (Paslon) Wali Kota Malang Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin (WALI) secara resmi dinyatakan meraih suara terbanyak. 

Seperti yang disampaikan salah seorang tim pemenang WALI, Suryadi, bahwa telah resmi diterima hasil rekapitulasi suara tingkat Kota Malang. Perhitungan suara tersebut rampung dihitung tadi malam, Paslon ini mendulang angka 203.257 suara. 

"Dengan begitu, Paslon WALI yang memenangkan Pilkada Kota Malang, dan akan menjadi Wali Kota," ungkap Suryadi, Selasa (03/12/2024).

Menurut Suryadi, yang juga menjadi anggota DPRD Kota Malang ini, tanggung jawab pertama seorang pemimpin adalah harus mampu mendefinisikan sebuah kenyataan. Jika saat ini paslon WALI mendapatkan kenyataan unggul, lahir sebagai pemenang dan secara perolehan tertinggi. 

"Maka kemenangan ini harus dipersembahkan atas nama kemenangan masyarakat Kota Malang," ucap Suryadi.

Tentu bagi WALI dan tim pemenangannya, ini sudah menjadi harga mati dan harga diri untuk memberikan yang terbaik dalam mewujudkan Kota Malang berkelas nantinya. Kemudian atas nama komitmen dan dedikasi untuk masyarakat Kota Malang akan menjadi nafas pengabdian dan perjuangan.

Suryadi juga menilai, tanggung jawab terakhir seorang pemimpin adalah berani dengan lantang mengucapkan rasa hormat, sebagai wujud syukur dan terima kasih. Ia pun mewakili atas nama tim pemenangan WALI mengucapkan beribu-ribu terima kasih atas kepercayaan dan amanah. 

"Mandat ini lahir dari seluruh lapisan masyarakat  dari semua elemen yang menghantarkan pasangan WALI mendapatkan amanah, yang diharapkan amanah ini sampai akhir dijalankan," tukas Suryadi.

Ia juga menegaskan, di antara keduanya, pemimpin itu hakekatnya sebagai khodim (pelayan) maka dalam hal melayani, mengayomi dan mengopeni  masyarakat sudah menjadi ruh tersendiri ketika pengabdian dan perjuangan dijalankan. (***)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow