Pj Wali Kota Kediri Buka Workshop Bina Keluarga Remaja

Melalui workshop ini diharapkan semua dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman serta mengembangkan langkah-langkah konkret untuk mendukung remaja Kota Kediri.

10 Oct 2024 - 14:49
Pj Wali Kota Kediri Buka Workshop Bina Keluarga Remaja
Suasana Workshop Bina Keluarga Remaja yang Dihadiri Pj Wali Kota Kediri (ist/adv)

KOTA KEDIRI, SJP – Penjabat (Pj) Walikota Kediri Zanariah membuka kegiatan Workshop Bina Keluarga Remaja di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Kamis (10/10/2024). Workshop itu bertema Orang Tua Bersahabat dengan Remaja (Bersahaja).

Ada dua narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut. Yakni, Manajer Lembaga Perlindungan Anak Tulungagung, Dwi Rika Imayanti dan Kepala Lab Psikologi Fakultas Ushuludin dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri, Imron Muzakki.

“Terima kasih kepada semua yang telah hadir dalam workshop ini. Baik yang berada di Ruang Joyoboyo maupun melalui zoom meeting. Kehadiran seluruh peserta menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap generasi muda Kota Kediri,” ujar Zanariah, Kamis (10/10/2024).

Zanariah mengungkapkan, kini semua orang hidup di era yang penuh tantangan, seperti penggunaan gawai yang berlebihan, paparan konten negatif di media sosial, dan maraknya perundungan atau bullying menjadi yang sering didengar.

Selain itu, ancaman narkoba, seks bebas, kenakalan remaja, dan kesehatan mental menjadi tantangan yang serius. Babhkan dia menyebut, berdasar data Pengadilan Agama tahun 2022-2024, di Kota Kediri tercatat ada sebanyak 136 anak yang mengajukan dispensasi kawin.

“Meski angka ini turun setiap tahun, namun kita harus tetap waspada dan terus berupaya agar Kota Kediri zero pernikahan dini. Pada akhirnya diharapkan bisa turut mengurangi kasus stunting,” ungkapnya.

Melalui workshop itu, Zanariah berharap, semua peserta dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang langkah-langkah konkret untuk mendukung remaja Kota Kediri. Dia mendorong para orang tua, guru BK, dan para kader untuk intens membangun komunikasi yang bersahabat.

Layaknya seorang sahabat, lanjut Zanariah, akan merasa nyaman, merasa didengar dan merasa memiliki tempat untuk pulang ketika ingin bercerita. Banyak artikel psikologi yang menyatakan, sentuhan kasih sayang orang tua sangat memengaruhi tumbuh kembang anak.

Dengan banyak stimulus dari orang tua, maka rasa percaya diri anak cenderung tinggi. Sehingga mudah mengelola emosi dan mampu mengambil keputusan dengan baik.

“Mudah-mudahan workshop ini memberikan manfaat yang besar bagi kita semua. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang remaja. Sehingga mereka dapat menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas, berakhlak mulia, dan berprestasi,” pungkasnya.

Untuk diketahui, kegiatan tersbeut diikuti oleh guru BK dari berbagai jenjang, kader bina keluarga remaja, kader bina keluarga balita, dan kader bina keluarga lansia, serta perwakilan orang tua. (adv)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow