Pengurus Genta Pangan Bojonegoro Mulai Sosialisasi di Tingkat Kordes
Di Jawa Timur sendiri, ada 20 wilayah yang sudah siap menyambut program itu, yakni Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Ngawi, Mojokerto, Gresik, Jombang, Sidoarjo, Lumajang, Probolinggo, Jember, Banyuwangi, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, dan Pacitan.
Kabupaten Bojonegoro, SJP- Dalam rangka mensukseskan program Daulat Pangan Nasional, pengurus Gerakan Tani Kedaulatan Pangan (Genta Pangan) Kabupaten Bojonegoro mulai melakukan sosialisasi di tingkat Koordinator Desa (Kordes). Program yang didanai oleh pihak swasta itu akan berfokus dalam mensejahterakan petani, yakni dengan komitmen mencetak sawah dan peternakan.
Di Jawa Timur sendiri, ada 30 daerah Kabupaten dan Kota yang sudah siap menyambut program itu, diantaranya Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Ngawi, Mojokerto, Gresik, Jombang, Sidoarjo, Lumajang, Probolinggo, Jember, Banyuwangi, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, dan Pacitan.
Wakil Ketua Genta Pangan Kabupaten Bojonegoro, Mu'alim mengatakan, dari total lahan pertanian di Bojonegoro seluas 133.665,50 hektar, pihaknya mentarget 27.000 hektar untuk diajak kersama.
"Data luas lahan itu dari BPS tahun 2023," ucapnya, Kamis (6/7/2024).
Sosialisasi yang dilaksanakan di Kecamatan Sukosewu tersebut diikuti oleh 14 Kordes sekaligus memastikan luas lahan yang diproyeksi akan menjalin kerjasama dengan tim Genta Pangan.
"Agenda hari ini dapat dikatakan sebagai pemantapan sebelum program kami jalankan," lanjutnya.
Program kedaulatan pangan tersebut sebelumnya bernama Satuan Pelaksana Khusus Makan Bergizi Gratis (Salaksus Magis), setelah melalui berbagai macam pertimbangan, kini telah berubah menjadi Genta Pangan.
"Di Kabupaten Bojonegoro sudah terbentuk lebih dari 104 Kordes," tandas Mu'alim.
Pihak swasta yang bersedia membiayai yakni PT Kali Dana Sejahtera, adapun pembiayaan yang diberikan kepada petani yakni berupa uang tunai dan bibit yang akan mencover seluruh kebutuhan petani mulai masa tanam hingga panen nanti.
"Seluruh kebutuhan sudah kami tanggung, bahkan hingga biaya angkut hasil panen sudah dihitung," tegasnya.
Sebagai gambaran, dalam 1 hektar lahan petani bakal memperoleh pembiayaan sebesar Rp23 juta, nominal tersebut sudah meliputi bibit, pupuk, biaya panen, pengangkutan hasil panen, hingga penjemuran. Seluruh hasil panen nantinya akan dibeli kembali oleh pemodal.
"Kerjasama ini sistem bagi hasil, 70 persen pemodal, 30 petani," katanya.
Sementara itu Ketua Genta Pangan Kabupaten Bojonegoro, Bimono, berharap program tersebut dapat mewujudkan kedaulatan pangan nasional dan juga mensejahterakan petani.
"Jadi petani ini nantinya benar-benar dikawal oleh tim Genta Pangan melalui masing-masing Kordes," pungkasnya.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?