Pasar Among Tani, Pusat Perputaran Ekonomi Kota Batu
Kenaikan kunjungan di Pasar Among Tani dikarenakan memiliki konsep green building dan memiliki fasilitas modern serta digadang-gadang sebagai pasar terluas dan terbesar yang pernah dikunjungi oleh Presiden RI.
Kota Batu, SJP - Pasar induk Batu yang kini berubah nama menjadi Pasar Among Tani menjadi salah satu simbol yang patut dibanggakan oleh Kota Batu karena tetap bisa bertahan bahkan berbenah diri mengikuti perkembangan zaman.
Bagaimana tidak, pasar tradisional tak memiliki kesan 'kotor' sedikitpun pasca diresmikan secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo pada 14 Desember 2023 lalu.
Dulu, pasar ini terkenal dengan kondisi kumuhnya meski sebagai jantung perputaran ekonomi masyarakat.
Tak tanggung-tanggung, bangunan megah yang berdiri di kawasan Jalan Dewi Sartika tersebut dirombak total oleh pemerintah dengan menggunakan APBN dengan menelan anggaran Rp 166 miliar dan dikerjakan selama 2 tahun secara multi years.
KUPT Pasar Among Tani Batu Agus Suyadi mengatakan pada Jumat (23/2/2024) saat ini Pasar Among Tani mengalami peningkatan kunjungan setelah direvitalisasi.
"Kunjungan saat ini rata-rata mencapai 7.600 pengunjung saat hari biasa, namun ketika weekend bisa mencapai 11.000 pengunjung," katanya.
Hal ini berbanding terbalik ketika pasar belum direvitalisasi yang mendapatkan kunjungan sebesar 1.500 dari masyarakat lokal.
Sedangkan saat ini setidaknya terdapat 3 bus yang berkunjung di bangunan seluas 34.060 meter persegi tersebut.
Agus membeberkan kenaikan kunjungan di Pasar Among Tani dikarenakan memiliki konsep green building dan memiliki fasilitas modern serta digadang-gadang sebagai pasar terluas dan terbesar yang pernah dikunjungi oleh Presiden RI.
Kesuksesan Berawal Dari Berbagai Drama
Pasar Among Tani yang saat ini terbilang sukses menjadi salah satu faktor untuk menambah kunjungan wisatawan di Kota Batu tersebut tidak berjalan mulus dan harus tertatih dengan berbagai macam drama yang harus dihadapi.
Berawal dari penolakan pedagang yang enggan menempati pasar relokasi pada 2020 lalu karena pedagang merasa terusik dengan revitalisasi pasar Batu disaat perputaran ekonomi tengah berlangsung.
Kemudian dilanjutkan dengan keluhan masyarakat yang tinggal di tempat relokasi karena adanya keterbatasan air, luasan lapak yang tidak sesuai dengan operasional pasar, serta beberapa fasilitas pasar induk yang hilang sehingga Pemkot harus melakukan ganti rugi kepada pemenang lelang bongkaran sekitar Rp 47 juta.
Tak berhenti sampai sana, setelah pasar selesai dibangun pada Mei 2023 lalu, perpindahan pedagang yang dijadwalkan pada Juli harus mundur hingga Oktober karena berbagai macam permasalahan.
Permasalahan tersebut termasuk faktor bulan Suro yang masih dipegang teguh oleh masyarakat hingga regulasi jelas sebelum berpindah.
"Alhamdulillah setelah semuanya menjadi jelas, kami mengadakan sistem undian kepada pedagang ketika hendak berpindah dan itu dilakukan secara terbuka. Jadi pedagang bisa melakukan boyong (pindah.red) pada Oktober 2023," ungkap Eko Suhartono mantan Kepala Diskoperindag yang saat ini menjabat sebagai Asisten Administrasi Umum.
Eko juga mengutarakan hal yang terjadi sebelum Pasar Among Tani menjadi semegah dan sesukses saat ini memang harus ditempuh dan dilalui berbagai pihak baik eksekutif, legislatif dan masyarakat itu sendiri.
Hingga akhirnya titik temu selalu terjadi ketika Mantan Walikota Batu Dewanti Rumpoko dan dirinya sendiri yang saat itu menjabat sebagai Kepala Diskoperindag sering berkunjung dan berkomunikasi dengan pedagang.
"Intinya ada di komunikasi dan toleransi. Wajar apabila pedagang mempertanyakan sedalam itu karena bagaimanapun itu tempat mereka mengais rezeki. Ribuan pedagang puluhan tahun mengabdikan dirinya di Pasar Induk yang kini menjadi Pasar Among Tani untuk menghidupi keluarganya masing-masing. Namun pikiran terbuka dari masyarakat pula yang ikut menyumbang kesuksesan berdirinya Pasar Among Tani," imbuhnya.
PR Untuk Pemkot Di Pasar Among Tani
Megahnya pasar Among Tani menjadi sorotan legislatif agar tempat yang megah tersebut tidak hanya menjadi pusat perbelanjaan saja namun bisa dimanfaatkan dengan berbagai event yang ada.
"Ini untuk pengenalan kepada wisatawan dan self branding agar wisatawan mau mengunjungi Pasar Among Tani. Hal ini ternyata ditanggapi dengan tangan terbuka oleh Pj Walikota Batu Aries Agung Paewai yang ternyata memiliki visi dengan kami untuk membesarkan Kota Batu dengan berbagai macam ikon," kata Wakil Ketua DPRD Kota Batu Nurochman.
Hal ini dibuktikan dengan Pj Walikota Batu yang menginstruksikan berbagai macam inovasi dan diaplikasikan menjadi regulasi agar para ASN yang wajib berbelanja setiap bulan, kemudian peringatan Hari Ulang Tahun Batu 2023, dan berbagai macam event besar yang digelar oleh masing-masing OPD.
Ketua DPC PKB Kota Batu itu juga menegaskan PR yang di harus dikerjakan oleh Pemkot Batu terhadap Pasar Among Tani adalah segera memindahkan pedagang pasar pagi ke tempat seharusnya karena Stadion Brantas akan dijadikan salah satu venue dalam Porprov 2025 mendatang.
"Kami mewakili masyarakat Batu terutama pedagang pasar pagi menunggu tindakan tepat dari Pemkot untuk hal tersebut (pindah.red). Selain itu juga Pasar Among Tani harus memiliki pengolahan sampah secara mandiri sehingga sampah dari pedagang tidak menumpuk dan kembali membawa kesan kumuh," paparnya.
Sementara itu Pj Walikota Batu Aries Agung Paewai menyampaikan Pemkot Batu akan terus melakukan beragam inovasi.
Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan tiga sektor unggulan diantaranya pariwisata, pertanian, dan UMKM sehingga wisatawan yang datang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.
"Salah satu langkah konkret yang telah kami lakukan untuk meramaikan pasar adalah mewajibkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Batu untuk berbelanja di pasar setiap tanggal 17 tiap bulan. Tujuannya agar perekonomian masyarakat bisa terus tumbuh karena produk-produk lokal di Kota Batu sebenarnya memiliki daya saing yang tinggi seperti daerah-daerah lain," ungkapnya.
Orang yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Jatim itu membeberkan kegitan ASN yang berbelanja di Pasar Among Tani dimaksudkan untuk membantu UMKM yang ada di pasar tersebut.
"Program ini akan dilaksanakan setiap bulan di tanggal 17 untuk pemantauan, biasanya para ASN akan mengirimkan bukti foto ke kantor dan setiap harinya para ASN harus melaporkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) termasuk untuk program setiap tanggal 17," bebernya.
Aries bahkan juga mengakui wajah baru Pasar Among Tani diberikan tambahan fasilitas berupa tim pemburu tikus, mengingat hewan pengerat tersebut cenderung menjadi sosok yang menghantui kebersihan pasar.
Dibentuknya Tim Khusus Pemburu Tikus tersebut juga pernah disampaikan Dewanti Rumpoko beberapa bulan menjelang mengakhiri jabatannya sebagai Wali Kota Batu. Ia terinspirasi mengaplikasikan cara itu di Pasar Besar Batu usai melakukan studi tiru di di Pasar Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta. (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?