MUFWAY 2024, Membangun Kesadaran Lingkungan dan Dampak Limbah Fashion Melalui Workshop Kreasi Kain Perca
Kreasi kain perca tidak memiliki batas, kreatifitas akan membuat kain perca menjadi beragam produk bernilai jual seperti taplak meja, tas, boneka dan lain sebagainya.
Surabaya, SJP - Fashion merupakan dunia yang banyak diminati oleh beragam kalangan, namun dunia fashion juga memiliki sisi gelap yang tidak banyak disadari oleh orang, yakni sebagai penyumbang pencemaran terbesar kedua di Dunia.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Aryani Widagdo selaku founder dari Aryani Creativity Nest mengadakan workshop "Berkreasi dengan Perca" yang menjadi salah satu kegiatan dalam event Muslim Fashion Runaway (MUFWAY) yang diadakan oleh Pakuwon Mall.
Aryani mengungkapkan bahwa dalam workshop kali ini, dirinya selaku Ketua workshop bersama dengan instruktur lainnya ingin mengajarkan kepada masyarakat luas, mengenai pembuatan ornamen perca sederhana.
"Kenapa kami berurusan dengan perca, mungkin jarang ada yang tahu tapi dunia fashion itu sebenarnya pencemar kedua terbesar didunia," ungkap Aryani, Kamis (21/3/2024).
"Maka kami berusaha, sekecil apapun itu, ingin perca tidak terbuang percuma dan dimanfaatkan menjadi berbagai kreasi yang berguna," imbuhnya.
Dalam workshop yang digelar secara umum dan gratis itu, peserta akan mempraktekkan demo slow stitching dan aplikasi kain perca, utamanya yakni dilatih untuk membuat kain Yo-yo karena dirasa lebih simpel dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
"Kami sudah siapkan fragmennya dan akan diajarkan bentuk dasarnya dulu yakni membuat kain Yo-yo, nanti diharapkan para peserta bisa mengembangkan lagi kain tersebut menjadi hasil jadi yang lain," ungkap Aryani.
"Karena jika langsung bentuk jadi waktunya tidak cukup, contoh membuat boneka dari kain oerca itu butuh waktu 3-4 hari," tambah Founder Aryani Creativity Nest itu.
Aryani juga membeberkan bahwa kreasi kain perca tidak memiliki batas, kreatifitas akan membuat kain perca menjadi beragam produk bernilai jual seperti taplak meja, tas, boneka dan lain sebagainya.
"Memang di Indonesia mungkin penghargaan untuk pembuatan jahitan perca seperti ini masih belum terlalu tinggi," tutur Aryani.
"Tetapi sebenarnya kita bisa lihat bahwa selain mengurangi sampah, mengolah perca juga membuat masyarakat mencurahkan ketrampilannya untuk membuat karya yang juga memiliki nilai jual," tandasnya.
Aryani berharap, dengan diadakannya workshop dan penggalakkan semangat busana zero waste, para peserta bisa membuat kreasi sendiri untuk membantu mewujudkan dunia fashion yang lebih ramah lingkungan.
Sebagai informasi, MUFWAY sendiri merupakan gelaran tahunan sejak 2019 oleh Pakuwon Mall yang menghadirkan beragam busana muslim hasil karya para desainer dalam negeri dan produk lokal UMKM. (*)
Editor: Rizqi ArdianĀ
What's Your Reaction?