Menteri PUPR Ajak Generasi Muda Berpartisipasi di World Water Forum ke-10 di Bali

Cara mengatasi tantangan tersebut adalah penerapan pengelolaan sumber daya air terintegrasi melalui kolaborasi kuat antara pemerintah, parlementer, sektor swasta, akademisi, komunitas, dan generasi muda. 

24 Mar 2024 - 20:30
Menteri PUPR Ajak Generasi Muda Berpartisipasi di World Water Forum ke-10 di Bali
Menteri Basuki pada webinar Young Water Sustainability Leaders Summit 2024, Sabtu (23/3/2024) (biro komunikasi publik PUPR/SJP)
Menteri PUPR Ajak Generasi Muda Berpartisipasi di World Water Forum ke-10 di Bali
Menteri PUPR Ajak Generasi Muda Berpartisipasi di World Water Forum ke-10 di Bali

Jakarta, SJP - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dorong partisipasi dan kontribusi para generasi muda di seluruh dunia sukseskan penyelenggaraan World Water Forum ke-10 yang akan digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Basuki sebut tantangan yang jadi ancaman ketersediaan pasokan air bersih memadai disebabkan pesatnya pertumbuhan penduduk, pembangunan tidak terkendali, serta perubahan iklim.

Secara global, sekitar 2,1 miliar orang masih hidup tanpa akses terhadap air sedangkan 80 persen penduduk tinggal di daerah pedesaan masih gunakan air dari sumber tidak memadai.

“Tantangan seperti meningkatnya permintaan air, polusi air, bencana terkait air, dan ketidakadilan air. Seringkali kita menyebutnya "Too Much, Too Little, dan Too Dirty". Kita melihat kekeringan panjang tahun lalu karena El Nino, yang memberikan dampak kelangkaan beras di tanah air saat ini. Kita juga melihat karena cuaca ekstrim, tanggul yang jebol di Demak dan Kudus baru-baru ini. Masalah ini telah berlangsung sejak beberapa dekade yang lalu dan akan terus berlanjut jika kita hanya menjalankan solusi seperti biasa,” kata Menteri Basuki pada webinar Young Water Sustainability Leaders Summit 2024, Sabtu (23/3/2024).

Cara mengatasi tantangan tersebut adalah penerapan pengelolaan sumber daya air terintegrasi melalui kolaborasi kuat antara pemerintah, parlementer, sektor swasta, akademisi, komunitas, dan generasi muda. 

Salah satu pendorong manajemen sumber daya air terpadu paling signifikan adalah sumber daya manusia, terutama generasi muda.

“Berbagi pengetahuan dengan para ahli, akademisi, pembuat kebijakan dan praktisi akan meningkatkan kompetensi generasi muda untuk berkontribusi melalui berbagai inovasi dan teknologi. Sehingga diharapkan generasi muda dapat ikut menghasilkan solusi tantangan air yang lebih efektif, efisien, dan adaptif,” sambung Menteri PUPR itu.

Oleh karena itu, ia ajak generasi muda aktif berpartipasi dalam World Water Forum ke-10 mendatang serta berkolaborasi dengan para stakeholder lainnya.

Tujuannya adalah atasi semua tantangan air, baik masa ini maupun potensial di masa depan.

“World Water Forum 2024 mendatang merupakan kesempatan yang sangat baik bagi generasi muda untuk berdiskusi dan bertukar ilmu dengan berbagai pemangku kepentingan dari berbagai negara untuk mencari solusi strategis dan terimplementasi untuk mengatasi berbagai tantangan bidang sumber daya air. Upaya ini penting untuk mewujudkan kemakmuran bersama dan membawa perdamaian melalui sumber daya air,” sambungnya.

Young Water Sustainability Leaders (YWSL) merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk sambut gelaran World Water Forum ke-10 tahun 2024 di Bali.

Online Bootcamp awali kegiatan YWSL dengan melibatkan 300 peserta muda di seluruh dunia.

Seri YWSL akan segera ditutup dengan pemilihan pemenang yang akan menjadi delegasi pada World Water Forum ke-10 di Bali.

“Acara ini merupakan platform bagi para pemimpin masa depan untuk mengatasi berbagai tantangan sumber daya air dan mendiskusikannya secara mendalam dengan para ahli. Saya berharap inisiatif ini akan berkontribusi dalam mengembangkan generasi muda yang terampil dan responsif di bidang sumber daya air,” tutupnya. (**)

Sumber: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow