Mengungkap Fakta Menarik tentang Duo Musik Malang, Wake Up Iris!
Di tengah banyaknya musisi folk di skena lokal, Wake Up Iris! memiliki ciri khas yang membedakan mereka
Suarajatimpost.com - Bagi para penggemar musik lokal, nama Wake Up Iris! mungkin sudah tidak asing lagi. Duo folk yang berasal dari Malang, Jawa Timur, ini terbentuk pada tahun 2015 dan berhasil menarik perhatian banyak orang dengan gaya musik minimalis yang mudah didengarkan namun tetap berkualitas tinggi.
Mereka memulai karier dengan single pertama, “Rain’s Tale” (2017), dan berhasil menembus panggung musik berskala global, termasuk acara Musik Hutan di Makassar, Soundrenaline di Bali, hingga SXSW di Amerika Serikat. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Wake Up Iris!
Pendekatan Folk yang Berbeda
Di tengah banyaknya musisi folk di skena lokal, Wake Up Iris! memiliki ciri khas yang membedakan mereka. Dengan formasi unik yang terdiri dari Vania Marisca sebagai vokalis dan pemain biola, serta Bie Paksi yang mengisi peran gitaris dan pemain perkusi/kickdrum, duo ini berhasil menciptakan kombinasi menarik. Mereka menggabungkan elemen folk dengan berbagai genre lain, seperti etnik, blues, dan musik klasik, sehingga lagu-lagu mereka menawarkan nuansa folk yang segar dan unik.
Arti Nama "Iris"
Pengaruh Bahasa Asing dalam Lagu
Album perdana mereka yang berjudul “A U R E O L E” menampilkan banyak judul lagu dalam bahasa asing. Contohnya, lagu “Nefelibata” yang berasal dari istilah Portugis, serta “Gokotta” dan “Resfeber” dari bahasa Swedia. Vania menjelaskan bahwa kecintaan mereka terhadap bahasa mendorong keputusan ini, serta keinginan untuk memahami berbagai ragam bahasa. Selain itu, tema lagu-lagu mereka juga berkaitan dengan hubungan antara semesta kecil dan semesta besar.
Tema Semesta dalam Setiap Lagu
Dalam lagu “Fernweh,” yang merupakan istilah Jerman untuk ‘rindu bepergian’, Wake Up Iris! menyampaikan hasrat mereka untuk menjelajahi tempat-tempat baru, percaya bahwa musik dapat membawa mereka ke destinasi impian. Saat mencari judul, mereka menemukan kata-kata dari berbagai belahan dunia yang menggambarkan banyak makna, tetapi tetap menyampaikan satu pesan inti: manusia sebagai semesta kecil berhak untuk bermimpi, dan semesta besar akan menyambut impian tersebut. Melalui pesan ini, Bie dan Vania berharap pendengar dapat terinspirasi dan merasakan pengalaman serupa.
Mimpi Menampilkan Musik di SXSW
Sejak awal perjalanan mereka sebagai Wake Up Iris!, Bie dan Vania sudah bermimpi untuk melakukan tur baik di dalam maupun luar negeri. Meskipun baru tiga bulan berdiri pada tahun 2015, mereka sudah memiliki daftar festival impian yang panjang, termasuk SXSW. Mereka melihat SXSW sebagai festival yang sangat luas dan beragam, bukan hanya dari sisi musik, tetapi juga aspek kreatif lainnya, sehingga mereka percaya akan banyak pelajaran yang bisa didapat.
Menjadi Pemenang Go Ahead Challenge 2017
Impian Bie dan Vania untuk tampil di SXSW terwujud ketika mereka terpilih sebagai salah satu pemenang kompetisi Go Ahead Challenge 2017. Kesempatan ini membawa mereka untuk mewakili Indonesia di salah satu festival musik paling prestisius di dunia. Dari pengalaman ini, mereka belajar banyak hal baru selama berada di SXSW dan merasakan manfaat yang signifikan dari acara tersebut.
Merekam Vinyl di SXSW
Dari dua video dokumentasi perjalanan mereka, kita bisa merasakan keseruan yang mereka alami. Mulai dari menikmati suasana ramai di SXSW, melihat musisi jalanan yang kreatif dan berbakat, membangun jaringan internasional, hingga menghadiri berbagai panel musik. Salah satu momen penting adalah saat Wake Up Iris! memperdengarkan demo lagu mereka di “Demo Listening Session” di depan para tokoh musik. Mereka juga membuat rekaman vinyl secara dadakan dan berbagi panggung dengan Kimokal serta pemenang Go Ahead Challenge lainnya. (**)
sumber: whiteboardjournal.com
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?