Lagi, di Malang Terjadi Pembunuhan Disertai Mutilasi, Ini Kronologinya
Kasus itu terungkap, setelah adanya informasi orang hilang warga Surabaya, Jawa Timur, seorang pria berinisial AP (34), yang dilaporkan hilang sejak 14 Oktober 2023. Diduga korban yang pamit ke orang tuanya itu pergi ke Malang dan sempat mengabarkan akan menemui seseorang.
Kota Malang, SJP - Setelah kasus pembunuhan dan mutilasi oleh pelaku, James Loodewyk Tomatala (61), terhadap istrinya bernama Ni Made Sutarni (55) pada Sabtu, 30 Desember 2023 lalu di sebuah rumah di Jalan Serayu Nomor 6, RT04/RW02 Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, kini terjadi lagi kasus mutilasi di kawasan Sawojajar.
Kejadian ini di sebuah rumah kos di Jalan Raya Sawojajar Gang 13 A Nomor 12, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jumat (5/1/2024).
Peristiwa pembunuhan dan mutilasi itu dilakukan oleh seorang pria penghuni kos yang bekerja sebagai tukang pijat.
Kasus itu terungkap, setelah adanya informasi orang hilang warga Surabaya, Jawa Timur yakni seorang pria berinisial AP (34), yang dilaporkan hilang sejak 14 Oktober 2023.
Diduga korban yang pamit ke orang tuanya itu pergi ke Malang dan sempat mengabarkan akan menemui seseorang.
Pemilik rumah kos yang diduga jadi lokasi pembunuhan dan mutilasi, Muhamad Irianto, katakan ia sempat diberitahu bahwa sang penghuni kosnya, Abdul Rahman diduga menyembunyikan seseorang di dalam kamar kos itu.
"Tanggal 14 Oktober 2023, Pak RW 3 bilang ke saya dan itu juga ada polisi datang kesini," ucapnya, Jumat (5/1/2024) sore.
Irianto menyebut, hasil penjelasan kepolisian ada dugaan pasien pijat itu yang diduga kontak terakhir dengan Abdul Rahman dilaporkan hilang.
Bahkan, sempat masuk daftar orang hilang yang disebarkan Humas Polda Jawa Timur.
"Katanya kontak terakhir dengan Pak Abdul Rahman. Saat itu, saya tidak tahu kasus ini apakah hanya disembunyikan atau sampai pembunuhan," terangnya.
Pasca kejadian, Abdul Rahman sang penghuni kos sempat beberapa kali dipanggil kepolisian untuk dimintai keterangan.
Namun, diduga karena kekurangan bukti, akhirnya ia dipulangkan ke rumah kosnya.
Kemudian, di hari Rabu (3/1/2024) pagi, Abdul Rahman sempat dibawa ke Polsek Kedungkandang.
Irianto pun diberi tahu oleh salah satu petugas kepolisian yang datang menemuinya di rumah.
Tapi, di waktu sore Abdul Rahman dipulangkan kembali.
"Pas malam hari sekitar pukul 20.00 WIB ada polisi datang ke rumah saya untuk menanyakan apakah rumah kos itu pernah dicat dan izin, saat itu saya berpikir mungkin ada kasus pembunuh. Ternyata tadi malam, yang disembunyikan itu ternyata korban yang pasien pijat itu dibungkam dan disembunyikan," imbuhnya.
Wakasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Nur Wasis, benarkan adanya pembunuhan sekaligus mutilasi yang dilakukan oleh Abdul Rahman.
"Jadi, tersangka (Abdul Rahman) sudah mengakui dan kooperatif. Tapi, kami harus membuktikan secara science,” kata dia saat rilis di Polresta Malang Kota.
Wasis sebut, sebelumnya korban saat ini diduga kuat adalah orang surabaya berinsial AP yang dilaporkan hilang sejak 3 bulan lalu.
Di waktu bersamaan, Abdul Rahman dilaporkan melalukan pembunuhan.
Bahkan, bukti tengkorak dan beberapa bagian tubuh terduga korban juga ditemukan terkubur di Sungai Bango dekat kos pelaku.
"Saat ini, tengkorak korban kita lakukan pendalaman di rumah sakit dan kami menghubungi keluarga laporan yang hilang di Surabaya. Apakah mengenal struktur gigi dan sebagaimana macamnya bernama AP itu," lanjut dia.
Wasis menambahkan, dari hasil pemeriksaan sementara, diduga kuat pelaku Abdul Rahman melakukan pembunuhan dan memutilasi korban di kos itu.
Setelahnya, potongan tubuh korban dibuang terpisah seperti dikubur sebagian dibuang ke sungai.
"Kamis (04/01) malam kemarin, kita mendapat petunjuk sangat bagus. Sebagian tubuh korban dibuang di sungai dan ada juga ditanam di pinggir sungai,” tandas dia.(*)
editor: trisukma
What's Your Reaction?