Kadisdik Kabupaten Malang Sebut Kasus Perundungan Butuh Peningkatan Pengawasan
Perlu peningkatan pengawasan dan upaya-upaya pencegahan, dan yg sudah terjadi agar tertangani dengan baik tepat
Kabupaten Malang, SJP – Kasus perundungan dalam ruang lingkup pendidikan masih sering terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Beberapa waktu lalu tersiar kabar di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) Lawang Kabupaten Malang terjadi perundungan disertai penganiayaa, yakni korban yang masih di bawah umur disetrika dadanya hingga melepuh oleh seniornya.
Berikutnya berita muncul dari anak seorang artis ternama terlibat kasus perundungan di lingkungan sekolahnya.
Hal ini tentu bakal menjadi concern tersendiri bagi Dinas Pendidikan, tenaga pendidik serta orang tua untuk dapat lebih memperhatikan bagaimana mendampingi putra-putrinya dalam bergaul di lingkungan sekolah.
Pasalnya, perundungan dapat menyebabkan korban merasakan trauma berkepanjangan, bahkan dalam kasus yang disertai penganiayaan bisa cacat seumur hidup.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Malang, Drs Suwadji katakan jika hal tersebut sangat disayangkan apabila masih terjadi khususnya di Kabupaten Malang.
"Seharusnya tidak terjadi karena di ponpes kan sudah diajarkan tentang norma, etika dan saling mencintai serta menghargai serta menjaga kerukunan dan keamanan kenyamanan bersama," ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (22/2/2024).
Menurutnya, usia belia juga kadang menjadi pemicu seorang anak tak dapat mengontrol emosi.
"Mungkin khilaf atau tidak mampu menahan emosi (sehingga) bullying terjadi," terangnya.
Dalam kasus-kasus khususnya bullying atau perundungan, Suwadji berharap ada peningkatan pengawasan, dan apa yang telah terjadi dapat diselesaikan dengan tepat, mengingat anak-anak tersebut ada yang masih di bawah umur.
"Oleh karena itu, perlu peningkatan pengawasan dan upaya-upaya pencegahan, dan yg sudah terjadi agar tertangani dengan baik tepat," pungkasnya. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?