Jangan Salah! Ini Peraturan Terbaru Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI
Perbedaan yang harus diketahui para calon taruna yaitu adanya Tes Kemampuan Dasar yang dilaksanakan di awal tes untuk memastikan lulusan taruna yang PRIMA yaitu Profesional, Responsif, Integratif, Modern, Adaptif untuk mengawaki peralatan alutsista TNI.
Malang, SJP – Pendaftaran Taruna Akademi TNI TA akan segera berakhir pada 20 April 2024 dimana ada perubahan cukup signifikan dalam teknis penerimaannya.
Bagi para lulusan SMA/MA jurusan IPA, mereka masih berkesempatan untuk segera mendaftarkan diri sebagai calon Taruna Akademi TNI.
Hal ini diungkapkan oleh Kasi Ops Lembaga Penyedia Tenaga TNI AL (Lapetal) Malang, Letkol Laut (P) Hanny Chandra Sukmana, S.E., M.Tr.Opsla.
“Tahun-tahun sebelumnya, para calon taruna mendaftar ke matra masing-masing. Contohnya saya sendiri pada tahun 2001, saya mendaftarkan diri ke Lantamal karena saya ingin menjadi taruna TNI AL,” papar Hanny kepada wartawan Suara Jatim Post pada Selasa (16/4). “Tapi untuk tahun ini, sesuai kebijakan Panglima TNI Terbaru menyampaikan bahwa seluruh penerimaan taruna akan dilaksanakan secara gabungan.”
Hanny mengungkapkan bahwa para calon taruna ini mendaftar sebagai taruna Akademi TNI, bukan taruna per matra masing-masing.
“Panitia penerimaan juga gabungan dari tiga matra TNI di 28 instansi yang tersebar di seluruh indonesia, baik dari TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Jadi saat mereka lulus, mereka belum tahu apakah mereka akan jadi taruna TNI AL, TNI AD, atau TNI AU,” lanjutnya.
Ia juga memaparkan perbedaan yang harus diketahui para calon taruna yaitu adanya Tes Kemampuan Dasar yang dilaksanakan di awal tes untuk memastikan lulusan taruna yang PRIMA yaitu Profesional, Responsif, Integratif, Modern, Adaptif untuk mengawaki peralatan alutsista TNI.
“Tes Kemampuan Dasar ini kita bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) , hampir sama dengan sekolah kedinasan yang lainnya. Tes ini sangat ketat hingga ada face recognition untuk menghindari perjokian, screening badan sehingga tidak memungkinkan siswa membawa perangkat apapun saat menjalani tes,” lanjutnya. “Kita memang menyaring sumber daya manusia terbaik.”
Setelah mendaftar, paparnya, para calon taruna akan dikumpulkan di kantor BKN seluruh Indonesia dan akan langsung dilaksanakan tes disitu.
“Hasil tes keluar kurang lebih seminggu dan mereka yang lolos baru akan menjalani seleksi berikutnya. Kalau yang belum lolos, berarti belum diterima dan mungkin bisa mencoba tahun depan atau ingin mencoba di strata lainnya seperti bintara atau tamtama,” ujarnya.
“Yang saat ini sedang berlangsung untuk penerimaan taruna, kami targetkan siswa lulusan SMA/MA jurusan IPA untuk tahun ini karena tahun depan sudah tidak ada lagi penjurusan sesuai kurikulum merdeka. Jadi tahun depan, semua siswa lulusan SMA/MA bisa mendaftar menjadi calon taruna TNI,” sebutnya.
Sedangkan Lapetal sendiri yang dikepalai oleh Kolonel Laut (P) Agus Praptopo Budi S., S.T., M.M adalah lembaga satu-satunya yang menyiapkan, merencanakan dan melaksanakan seleksi untuk masuk ke prajurit TNI AL, baik bintara, tamtama dan taruna.
“Tanggung jawab Lapetal adalah merekrut lulusan SMA/MA untuk menjadi taruna, dan lulusan SMA/SMK/MA sebagai calon bintara dan tamtama. Calon taruna akan masuk di Akademi TNI setelah mereka lulus semua tes hingga tes akhir, sedangkan calon bintara dan tamtama akan melaksanakan pendidikan dasar di Puslatdiksarmil (Pusat Latihan dan Pendidikan Dasar Kemiliteran) masing-masing, di Kodiklatal (Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan) di Surabaya,” jelasnya.
Setelah dididik, para calon bintara dan tamtama akan diberikan penempatan pertama, terutama di kapal-kapal perang di Indonesia (KRI), atau di berbagai Lanal (Pangkalan TNI AL) atau Lantamal (Pangkalan Utama TNI AL) yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Tetapi diutamakan setelah lulus mereka akan berdinas di kapal dulu. Kalau yang muda-muda punya semangat tinggi dan bisa berlayar ke luar negeri,” paparnya. (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?