Hindari Ucapan-Ucapan Ini pada Ibu Hamil
Ibu hamil mungkin mengalami emosi sensitif akibat perubahan hormonal selama kehamilan. Hal ini mengganggu neurotransmitter yang mengontrol suasana hati.
Suarajatimpost.com - Ibu hamil mungkin mengalami emosi sensitif akibat perubahan hormonal selama kehamilan. Hal ini mengganggu neurotransmitter yang mengontrol suasana hati. Selain itu, stres, kelelahan, dan perubahan metabolisme tubuh juga bisa menyebabkan ibu hamil memiliki emosi yang sensitif.
Anda perlu membiasakan diri menahan perkataannya, terutama di hadapan ibu hamil. Alih-alih mengungkapkan rasa cinta Anda padanya, beberapa kata justru bisa melukai perasaannya. Berikut ini adalah kata-kata yang sebaiknya tidak Anda ucapkan kepada ibu hamil.
1. "Mengapa kamu begitu gemuk?"
Pertumbuhan tubuh saat hamil seringkali menimbulkan stres. Kalimat di atas hanya akan semakin membebani hatinya dan membuatnya minder.
Menambah berat badan saat hamil merupakan hal yang wajar. Hal ini diperlukan untuk perkembangan bayi dalam kandungan. Oleh karena itu, sebaiknya kata-kata tersebut tidak berkonotasi negatif kepada ibu hamil, namun berikan dukungan agar mereka tidak terlalu khawatir dengan perubahan bentuk tubuhnya.
2. “Wajahmu membosankan!”
Jika Anda sedang lelah atau tidak memakai riasan dan wajah terlihat kusam, tak perlu stres. Ibu hamil sebenarnya tahu kalau penampilannya mungkin berbeda dari biasanya. Tapi sekarang dia memikirkan lebih dari sekedar memperhatikan penampilannya. Jangan bicara soal penampilannya, pahami kondisinya. Di sisi lain, Anda juga bisa menyenangkannya dengan mengatakan, “Semakin besar kehamilannya, semakin manis kan?”
3. "Kamu terlalu kurus."
Kalimat ini memberi kesan seorang ibu hamil kurus sedang mengomentari kondisi kesehatan bayinya yang belum lahir, yang kurang mendapat nutrisi karena sedang hamil.
Jika Anda merasa terlalu kurus untuk seorang ibu hamil, sebaiknya ungkapkan kekhawatiran Anda dengan hati-hati. Sekalipun niat Anda baik, jangan sampai ucapan Anda terdengar kritis.
4. “Hamil lagi?"
Anda akan terkejut melihat teman Anda berbadan dua lagi, padahal anak tersebut masih bayi. Namun, lebih baik tidak mengungkapkan keterkejutannya, bukan?
5. "Wanita hamil tidak boleh makan atau minum ini!"
Ingatlah bahwa ibu hamil harus selalu memeriksakan rahimnya ke dokter. Satu hal yang sebaiknya Anda diskusikan dengan dokter adalah makanan dan minuman apa saja yang boleh dan tidak boleh Anda konsumsi.
Namun, jika Anda kebetulan menyaksikan seorang ibu hamil mengonsumsi makanan atau minuman berbahaya dan terlarang saat hamil, dan ia tampak tidak menyadarinya, tidak ada salahnya untuk memperingatkan dan memberitahunya. Sebisa mungkin hindari nada menuduh atau menuduh.
6. "Apakah kamu berencana menyusui bayimu?"
Sebenarnya, itu tidak masalah bagimu. Percayalah bahwa dia tahu apa yang terbaik untuk bayi Anda. Namun, jika dia meminta pendapat Anda mengenai hal ini, berikan dia informasi terbaik yang Anda bisa dan dorong dia untuk berbicara dengan dokternya untuk mendapatkan klarifikasi.
7. “Melahirkan sungguh menyakitkan!”
Jangan katakan apa pun yang akan membuatnya takut saat melahirkan. Ini hanya akan membuatnya semakin stres dan cemas.
Daripada menceritakan hal-hal yang menakutkan, Anda juga dapat memberi mereka informasi dan artikel yang menjelaskan tips dan trik melahirkan.
8. "Kamu terlalu tua untuk hamil."
Saya tidak tahu mengapa dia hamil di usia itu. Mungkin dia belum siap menjadi orang tua atau mengalami kesulitan untuk hamil. Oleh karena itu, hindari kata-kata atau obrolan yang menyinggung risiko kehamilan di usia lebih tua. Jika Anda hamil pada usia ini, Anda mungkin sudah mengetahui hasilnya dan telah diberitahu oleh dokter Anda.
9. “Kamu belum melahirkan?”
Jika bayi Anda berusia di atas 9 bulan dan belum melahirkan, mohon jangan ajukan pertanyaan ini. Pahami bahwa dalam situasi ini, bayi mungkin sudah stres karena ia belum menyadari tanda-tanda kelahirannya. Daripada menanyakan pertanyaan yang akan membuatnya semakin cemas, tanyakan kabarnya dan apakah ada yang bisa Anda lakukan untuk membantu.
Saat hamil, kondisi mental ibu hamil menjadi tidak stabil akibat perubahan hormonal dan berbagai pengaruh lainnya. Dukung ibu hamil dengan menghindari ungkapan-ungkapan yang dapat memperburuk kondisi mentalnya dan menggantinya dengan ungkapan-ungkapan positif yang membangkitkan semangat. (**)
sumber: alodokter.com
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?