Gempar Awan Berlubang di Jember, Begini Penjelasan BMKG
Fenomena awan yang terjadi tersebut, merupakan awan yang biasa disebut dengan awan cavum. Atau dikenal juga dengan istilah awan celah melingkar, awan lubang jatuh dan awan lubang-lubang.
Kabupaten Jember, SJP - Spekulasi publik perihal gambar aneh di langit Jember yang membuat viral di berbagai platform media sosial seperti Facebook, membuat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) angkat bicara.
Forecaster BMKG Banyuwangi Pos Meteorologi Jember, Hukama Nur Akmal dalam pesan tertulisnya menyampaikan, pada pagi hari ini di wilayah langit Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, terdapat fenomena alam yang cukup unik, yaitu adanya lapisan awan yang berlubang.
Fenomena awan yang terjadi tersebut, merupakan awan yang biasa disebut dengan awan cavum. Atau dikenal juga dengan istilah awan celah melingkar, awan lubang jatuh dan awan lubang-lubang.
"Bentuk seperti celah pada awan itu paling sering ditemukan di lapisan awan altocumulus, diikuti oleh cirrocumulus dan kemudian stratocumulus," tulisnya, Selasa, 4 Juni 2024.
Secara umum, lubang pada awan tersebut lebih tampak di lapisan altocumulus atau awan menengah yang terbentuk, ketika pesawat terbang melalui lapisan awan kumuliform yang tipis dan memicu glasial.
Galsial membuat partikel awan yang berubah dari tetesan air menjadi partikel es. Sehingga muncul seperti efek domino.
Efek domino pada awan ini menciptakan celah di awan, tempat partikel es turun di ketinggian, dan terkadang melengkung karena kecepatan angin yang berbeda di ketinggian yang berbeda-beda.
"Awan cavum dapat ditemukan di antara tiga jenis awan, yakni cirrocumulus, altocumulus, dan stratocumulus," kata Akmal menjelaskan.
Dalam ilmu cuaca awan tersebut bisa disebut sebagai Cirrocomulus Cavum, Altocomulus Cavum, dan Stratocomulus Cavum yang masing-masing disingkat menjadi Cc cav, Ac cav, dan Sc cav.
Beda pendapat dan penjelasan ilmiah yang disampaikan pihak BMKG, warganet berspekulasi jika itu bekas piring terbang milik UFO atau sejenis mahluk lain yang sampai saat ini jadi misteri. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?