Final Piala Asia 2023: Yordania Si Kuda Hitam Tak Gentar Lawan Qatar

Meski berhasil mengalahkan Qatar 2-1 dalam pertandingan persahabatan pra-turnamen, pelatih Yordania mengatakan sang juara bertahan akan menjadi tantangan berat, terutama dengan dukungan dari para pendukungnya.

10 Feb 2024 - 04:15
Final Piala Asia 2023: Yordania Si Kuda Hitam Tak Gentar Lawan Qatar
Tim Yordania pasca kalahkan Korea Selatan di semifinal Piala Asia (Reuters/SJP)

Doha, SJP - Final Piala Asia AFC Qatar 2023 antara Yordania dan Qatar akan menjadi pertarungan besar karena kedua tim berusaha menciptakan sejarah di Stadion Lusail pada hari Sabtu (10/2) .

Yordania bertujuan untuk menjadi juara Piala Asia AFC untuk pertama kalinya, sementara Qatar berusaha menjadi negara kelima yang memenangkan gelar berturut-turut.

Yordania tidak pernah diunggulkan namun ternyata berhasil lolos ke final untuk pertama kalinya.

Tentu perjalanan tim ke tahap ini ditandai dengan semangat juang yang luar biasa.

Pasukan Hussein Ammouta ini tunjukkan ketangguhan saat mengalahkan Irak di Babak 16 Besar dan Tajikistan di perempat final sebelum tampil gemilang dengan mengalahkan Republik Korea untuk mencapai final.

“Kami tidak perlu menjelaskan betapa pentingnya laga final, karena kedua tim ingin meraih gelar bersejarah. Kami mempersiapkan diri untuk final seperti biasa, tanpa menambah tekanan apa pun kepada para pemain, dan kami berharap dapat menghasilkan performa yang mencerminkan level tim kami, dan apa yang kami hasilkan untuk mencapai final. Pertandingan ini sangat penting, dan mungkin menjadi saksi gelar besar pertama sepak bola Yordania,” kata Ammouta.

Ia sendiri sangat puas dengan pencapaian tim dan anggap ajang final adalah tantangan pribadi baginya membawa Jordan ke final. 

"Saya telah mencapai apa yang saya tuju. Kami akan memiliki skuad penuh meskipun ada beberapa cedera ringan tetapi para pemain akan siap,” katanya.

Meski berhasil mengalahkan Qatar 2-1 dalam pertandingan persahabatan pra-turnamen, Ammouta mengatakan sang juara bertahan akan menjadi tantangan berat, terutama dengan dukungan dari para pendukungnya.

“Qatar adalah juara bertahan dan bermain di kandang sendiri, menjadikan mereka lawan yang tangguh. Tidak mudah bermain melawan mereka. Tidak mudah untuk mencapai apa yang telah mereka lakukan.

“Kami memainkan pertandingan persahabatan (sebelum turnamen) dan sulit untuk mengamankan kemenangan melawan Qatar. Meski menghadapi kesulitan, kami semua bersatu dalam upaya melewati garis finis dengan sukses. Kami bertujuan untuk melampaui ekspektasi.”

Qatar, yang mencapai final Piala Asia AFC kedua berturut-turut, tampil luar biasa dan pelatih kepala Marquez Lopez sangat yakin timnya akan menampilkan performa terbaik mereka di final.

“Para pemain hanya memiliki waktu dua hari untuk pulih setelah semifinal (melawan Iran). Istirahat dan pemulihan sangat penting, terutama mengingat kami menghadapi tim yang sangat kami hormati,” kata Lopez.

“Saya yakin semua pemain saya lebih dari mampu dan pantas bermain di turnamen ini. Saya selalu menekankan untuk mengetahui kekuatan masing-masing pemain dan bagaimana mereka dapat berkontribusi. Setiap pemain telah berperan dalam membawa kami ke posisi kami sekarang. Ini adalah bagian mendasar dari filosofi kami.”

Akram Afif, Almoez Ali dan Hasan Al Haydos telah menjadi inspirasi bagi Qatar dan Lopez mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada ketiganya.

“Pemain bukanlah mesin; mereka berlari dan bermain keras. Wajar jika kinerja mereka berfluktuasi. Iran bangkit dan hampir mencetak gol, tapi kami juga punya peluang untuk mencetak gol. Tidak ada pemain yang bisa mempertahankan performa puncaknya selama 90 menit penuh, namun kami memberikan yang terbaik untuk mengamankan kemenangan."

Lopez sadar bahwa semua ingin jadi pemenang.

“Bagi kami posisi kedua tidaklah cukup karena tujuan kami adalah jadi yang terbaik di Asia,” tegas Lopez (**)

Sumber: AFC

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow