Eri Cahyadi Raih Gelar Doktor, Fokus pada Kesehatan Organisasi Pemkot Surabaya
Menurut Eri, organisasi yang sehat di lingkungan pemerintah tidak hanya mendukung produktivitas tetapi juga menciptakan ruang bagi setiap pegawai untuk berkontribusi maksimal tanpa adanya ketidakadilan atau pengistimewaan.
SURABAYA, SJP - Di tengah masa cuti kampanye Pilkada 2024 sebagai Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi baru saja meraih gelar doktor dengan predikat cumlaude dalam Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya pada 28 Oktober 2024.
Dalam sidang terbuka yang digelar di Gedung Airlangga Sharia & Entrepreneurship Education Center (ASEEC) Tower Kampus B Unair pada Senin (28/10/2024), Eri mempresentasikan disertasinya yang berjudul “Kesehatan Organisasi Publik untuk Pengembangan Kapabilitas Perubahan dan Peningkatan Kinerja".
Sidang tersebut disaksikan oleh akademisi dan tokoh penting, meliputi partai politik, Pjs Walikota Surabaya, Anggota DPR RI Reni Astuti, Rektor Unair, Wakil Walikota Armuji, Ketua DPRD Kota Surabaya, Kajati hingga Pejabat tingkat Pusat dan daerah serta masyarakat Surabaya yang sengaja diundang untuk hadir.
Eri menekankan bahwa disertasinya terinspirasi oleh keinginannya untuk menghadirkan suasana kerja yang adil dan transparan. Menurut Eri, organisasi yang sehat di lingkungan pemerintah tidak hanya mendukung produktivitas tetapi juga menciptakan ruang bagi setiap pegawai untuk berkontribusi maksimal tanpa adanya ketidakadilan atau pengistimewaan.
“Keadilan dalam organisasi adalah kunci untuk mencapai keseimbangan. Setiap dinas harus diperlakukan setara, tanpa ada yang dianggap lebih tinggi dari yang lain," ujar Eri di hadapan para promotor dan tamu undangan.
"Transparansi dalam kenaikan pangkat dan penghargaan juga penting untuk menciptakan motivasi yang adil,” tegasnya.
Lebih jauh, Eri menuturkan bahwa setiap perangkat daerah (PD) harus memiliki tim evaluasi khusus guna memastikan bahwa visi-misi dan kontrak kinerja benar-benar tercapai.
Evaluasi ini, katanya, telah berdampak positif pada kinerja Pemerintah Kota Surabaya, yang kini menjadi satu-satunya kota di Indonesia dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan predikat AA dari Kementerian PANRB.
Implementasi konsep kesehatan organisasi di bawah kepemimpinan Eri juga tercermin dalam berbagai pencapaian kota, di antaranya penurunan tingkat kemiskinan dari 6 persen menjadi 3,4 persen dan penurunan angka stunting dari 28,5 persen menjadi 1,6 persen, yang menjadikan Surabaya sebagai kota dengan angka stunting terendah di Indonesia.
Dalam presentasinya, Eri yakin bahwa pendekatan yang berbasis prinsip akademik ini dapat diterapkan lebih luas untuk meningkatkan performa dan kesejahteraan warga Surabaya.
Lebih dari sekadar kajian ilmiah, Eri menyatakan bahwa penelitian ini berpijak pada kombinasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai aqidah agama yang kuat sebagai landasan pengabdian.
“Saya ingin membangun Surabaya dengan ilmu dan karakter yang kokoh. Harapannya, penelitian ini dapat diteruskan oleh teman-teman yang melanjutkan studi doktoral agar manfaatnya semakin luas,” katanya.
Sementara itu, Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Mohammad Nasih, turut memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian akademis Eri. Menurut Prof. Nasih, disertasi yang diajukan Eri Cahyadi memiliki relevansi yang kuat dengan tugasnya sebagai Wali Kota Surabaya, terutama dalam membangun kesehatan organisasi yang nyata.
“Disertasi ini sangat komprehensif, antara aspek akademis dan praktik sehari-hari, sehingga dampaknya dapat kita rasakan bersama di Surabaya,” ujar Prof. Nasih.
Dengan visi membangun organisasi publik yang sehat, Eri berharap bahwa setiap kebijakan yang ia cetuskan dapat memberikan dampak berkelanjutan bagi kesejahteraan warga Surabaya. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?