Dua Dosen UIN KHAS Jember Berikan Pelatihan Kepenulisan untuk para Guru di Banyuwangi

08 Nov 2024 - 14:39
Dua Dosen UIN KHAS Jember Berikan Pelatihan Kepenulisan untuk para Guru di Banyuwangi
Dua Dosen UIN KHAS Jember saat berikan pelatihan (Ulum/SJP)

JEMBER, SJP - Dua dosen Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember memberikan pelatihan tentang penulisan karya ilmiah populer kepada guru di Kabupaten Banyuwangi.

Pelatihan tersebut dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dalam penulisan karya ilmiah populer dengan insersi perspektif moderasi beragama. 

Kegiatan tersebut diikuti oleh 15 guru di Madrasah Diniyah B-05 Ranting Sidogiri Ponpes Miftahul Ulum Bengkak, Wongsorejo, Banyuwangi, Jumat (8/11/2024).

Narasumber dalam kegiatan tersebut berasal dari kalangan profesional. Terdiri dari dua dosen UIN KHAS Jember yang sedang melaksanakan melakukan pengabdian masyarakat. Yakni Ahmad Winarno dan Fawaizul Umam sekaligus dewan pengasuh Ponpes Miftahul Ulum Bengkak.

Fawaizul Umam berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan tersebut. Dia berharap, para guru Ponpes Miftahul Ulum Bengkak termotivasi untuk menulis artikel. Sehingga website resmi lembaga bisa lebih aktif.

“Jadi harus lebih semangat lagi. Apalagi sudah mendapatkan pelatihan menulis berita dan opini,” ucapnya, Jumat (8/11/2024).

Ahmad Winarno memaparkan materi tentang cara menulis berita. Terutama strike news. Menurutnya, menulis adalah kegiatan yang sangat mudah. Terpenting dilakukan secara berkelanjutan. Sebab menulis adalah sebuah keterampilan yang harus dilatih secara terus menerus.

Kemudian, Winarno memberikan pelatihan tentang cara penulisan judul yang baik dan benar. Dia menjelaskan tentang teknik penulisan berita dengan konsep piramida terbalik. Materi itu dilanjutkan dengan praktik langsung dari peserta.

“Intinya menulis itu harus dibiasakan dan dilatih secara terus menerus,” ujar mantan jurnalis Kompas.com tersebut. 

Winarno mengimbau agar para guru memanfaatkan laman website yang dimiliki Ponpes Miftahul Ulum Bengkak. Laman tersebut dapat difungsikan untuk memuat karya tulis para guru. 
“Manfaatkan website lembaga untuk terus berkarya. Karya kalian tetap abadi. Apalagi jika dikelola dengan profesional bisa menghasilkan cuan,” sambungnya.

Selain tentang cara menulis berita, peserta juga dibekali dengan pengetahuan tentang teknik penulisan opini. Sebagai bahan menulis opini, dosen UIN KHAS sekaligus instruktur nasional moderasi beragama Kemenag RI, Fawaizul Umam memberikan pemahaman tentang insersi moderasi beragama.

Dekan Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember itu memaparkan, insersi moderasi beragama adalah cara beragama yang tidak ekstrem tetapi juga tidak liberal. 

Menurutnya, moderasi beragama adalah cara beragama atau ekspresi beragama yang moderat. Bukan akidahnya yang dicampurkan dengan akidah lain.

Dia mencotohkan, sebuah ayat yang berbunyi “Bunuhlah di mana kamu menemui mereka”. Jika itu dimaknai secara tekstual tanpa melihat konteks dari ayat itu, maka setiap kali bertemu nonmuslim maka akan melakukan kekerasan yang menyebabkan kematian. 

“Bukan ayatnya yang diubah. Tapi tafsirnya yang dipahami ulang. Agar beragama tidak mengganggu kemaslahatan umat beragama,” tegasnya.

Dia memaparkan, moderasi beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama. 

Ada beberapa nilai universal agama yang ada di semua agama. Yakni kemanusiaan, keadilan, kebebasan, kesetaraan, kasih sayang, kejujuran, kemaslahatan umum, dan kesalingan. 

Menurutnya, ada beberapa kata kunci moderasi beragama. Yakni martabat kemanusiaan, kemaslahatan umum, adil, berimbang, taat pada konstitusi, komitmen kembangsaan, toleransi, antikekerasan, dan penghormatan pada tradisi. 

“Dari kata kunci ini bisa membuat tulisan. Misalnya tentang penghormatan terhadap tradisi. Di sekitar kalian ada tradisi apa yang bisa ditulis,” pungkasnya. (***)

Editor: Ali Wafa 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow