Drama Larangan iPhone 16 Diyakini Berakhir, Apple Bangun Pabrik di Indonesia
Menurut laporan dari media internasional Apple Insider, drama larangan penjualan iPhone16 di Indonesia akhirnya mencapai titik terang.
Suarajatimpost.com - Menurut laporan dari media internasional Apple Insider, drama larangan penjualan iPhone16 di Indonesia akhirnya mencapai titik terang.
Presiden Prabowo Subianto dilaporkan telah memberikan persetujuan atas kesepakatan investasi senilai US$ 1 miliar yang ditawarkan oleh Apple.
Setelah mendapatkan persetujuan tersebut, Apple berencana untuk membangun dua pabrik di Indonesia, yang nantinya akan memproduksi sekitar 20% dari pasokan AirTag di seluruh dunia.
Sumber yang mengetahui masalah ini menyebutkan bahwa persetujuan Prabowo diberikan setelah ia menerima laporan singkat pada akhir pekan lalu.
Sumber yang sama juga menyatakan bahwa Prabowo berharap agar Apple dapat melakukan lebih banyak investasi di Indonesia di masa depan.
Apple dikabarkan telah memilih Pulau Batam sebagai lokasi pembangunan pabrik AirTag. Pabrik ini diperkirakan akan mempekerjakan sekitar 1.000 orang pada tahap awal dan memberikan keuntungan pajak serta impor bagi Apple.
Sisa dari investasi US$ 1 miliar tersebut akan dialokasikan untuk mendirikan pabrik aksesoris di Bandung serta fasilitas pendidikan Apple.
Namun, meskipun kesepakatan telah tercapai, belum ada kejelasan kapan larangan penjualan iPhone 16 di Indonesia akan dicabut.
Kisah larangan penjualan iPhone 16 ini bermula pada 11 Oktober 2024, saat pemerintah Indonesia menyatakan bahwa Apple belum memenuhi komitmen investasi yang dijanjikan. Sebelumnya, Apple telah menginvestasikan Rp 1,48 triliun, yang lebih rendah dari komitmen sebesar Rp 1,71 triliun.
Pada bulan berikutnya, Apple menawarkan tambahan investasi sebesar US$ 10 juta, tetapi tawaran tersebut langsung ditolak oleh pemerintah.
Pada akhir November 2024, Indonesia juga menolak tawaran investasi awal senilai US$ 100 juta dari Apple yang direncanakan untuk pembangunan pusat penelitian dan pengembangan serta akademi pengembang di Bali dan Jakarta.
Meskipun demikian, kesepakatan baru ini tetap mencakup akademi pengembang, meskipun pusat R&D tampaknya tidak termasuk untuk saat ini.
Negosiasi ini mengikuti kunjungan CEO Apple, Tim Cook, ke Indonesia pada April 2024, di mana Cook bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan berjanji bahwa Apple akan mempertimbangkan Indonesia sebagai mitra manufaktur.
Langkah ini mungkin lebih menguntungkan bagi Apple, mengingat tarif impor yang lebih tinggi dari China.
Meskipun AirTag adalah salah satu produk Apple yang paling terjangkau, manfaat dari perakitan iPhone dan impor dari India jauh lebih jelas.
Secara keseluruhan, menurut analisis Apple Insider, investasi US$ 1 miliar ini dianggap sebagai pengeluaran ringan bagi Apple untuk memastikan akses jangka panjang ke pasar Indonesia. (**)
sumber: beritasatu.com
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?