Doodle Art Jadi Terapi Turunkan Tingkat Stress
Intinya adalah coretan yang diartikan sebagai sketsa, desain, atau coretan tanpa tujuan yang sering dibuat sambil mendengarkan atau memikirkan hal lain tidak harus menghasilkan hasil tertentu sama sekali. Dan justru itulah letak keindahannya.
KETIKA dihadapkan pada perubahan dan ketidakpastian yang terus-menerus, akan sulit bagi individu untuk tetap optimistis dan cenderung merasa cemas terus menerus.
Ada salah satu cara untuk mengatasi kecemasan itu dengan cara membuat coretan-coretan atau bahasa kerennya doodle.
Di Laman Forbes, Carol Edmonston, penulis The Healing Power Of Doodling: "Mindfulness Therapy To Deal" katakan, jika doodle dapat membantu meringankan stres.
“Meskipun kedengarannya agak gila, mencoret-coret sebenarnya dapat membantu menenangkan pikiran yang berpacu dan membawanya kembali ke tempat yang lebih tenang dan tenteram, tidak seperti meditasi,” katanya.
Mencoret-coret tidak selalu linier, menurutnya terkadang berbentuk silinder, diagonal, bulat, atau bahkan mungkin berbintik-bintik (Polkadot).
Intinya adalah coretan yang diartikan sebagai sketsa, desain, atau coretan tanpa tujuan yang sering dibuat sambil mendengarkan atau memikirkan hal lain tidak harus menghasilkan hasil tertentu sama sekali. Dan justru itulah letak keindahannya.
Meskipun bentuk terapi seni lain seperti buku mewarnai dewasa dapat memberikan jalan keluar untuk menghilangkan stres dan memungkinkan orang yang mencoret-coret tersebut, menemukan ketenangan dengan cara yang tidak mengharuskannya tetap berada di dalam garis area gambar.
Sementara, Suarajatimpost.com berkesempatan mewawancara salah seorang perempuan yang sudah mengaplikasikan jenis terapi ini bernama Syarah Affrianti.
Syarah katakan ia memulai hal itu baru tanggal 1 februari 2024 meski sebelumnya ia pernah memakai metode painting kit.
"Karena tools (painting kid) nya itu butuh dibeli dulu di market place, belum mudah diikuti (dibanding doodle), jadinya aku milih cara sederhana ini. Memakai kertas yang sudah tak terpakai print-printan, dan pena biasa," terangnya, Selasa (20/2/2024).
Menurutnya, tidak perlu keahlian untuk menggambar dalam metode ini, cukup lakukan apa yang menjadi keinginan setiap individu ketika menggambar atau mencoret-coretnya.
"Saat menggaris, membuat pola-pola sederhana itu, kita bisa fokus sadar, momen hening. Tanpa memikirkan hal lain. Intuitif saja sifatnya, kerja nyata, menghargai prosesnya, seringkali imajinasi bertahan di pikiran, tapi tidak pernah tertuang dalam wujud nyata, entah itu sifatnya seni atau keputusan hidup," tukasnya.
Perempuan yang juga menerima jasa konsultasi dari problematika keseharian ini juga jelaskan bahwa metode terapi ini sangat bisa dijadikan alternatif penurun stres.
"Ini salah satu tools mengurai anxiety, stress berkepanjangan, jadi pada dasarnya manusia butuh proses "mencipta" suatu karya, membuat rasa berdaya pada manusia tersebut," tandas perempuan asal Sumatra barat ini. (**)
Editor : Rizqi Ardian
Sumber : Forbes
What's Your Reaction?