Didik 'Spill' Strategi Atasi Sampah di Kota Batu Jadi Penguat Ekonomi Masyarakat

Bacakada Didik Gatot Subroto menilai apabila pemerintah hadir dan memberikan fasilitas penerimaan barang bekas daur ulang maka tidak akan ada lagi ditemukan oknum pembuang sampah secara sembarangan.

21 Jun 2024 - 09:30
Didik 'Spill' Strategi Atasi Sampah di Kota Batu Jadi Penguat Ekonomi Masyarakat
Didik Gatot Subroto saat berkunjung di Mako PWI Malang Raya (Toski/SJP)

Kota Batu, SJP - Wabup Kabupaten Malang Didik Gatot Subroto memberikan sedikit bocoran strategi mengatasi sampah apabila dia terpilih menjadi Walikota Batu.

Pasalnya pengolahan sampah yang baik dan benar bahkan mampu menguatkan ekonomi dari masyarakat itu sendiri.

Hal ini disampaikan ketika pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang berdiskusi dengan PWI Malang Raya tentang bincang dinamika politik di Sekretariat PWI Malang Raya Ruko Istana Dinoyo Kota Malang pada Kamis (20/6/2024) kemarin.

"Pemerintah harus memiliki andil dengan kerja nyata yakni memfasilitasi penerimaan barang bekas yang di daur ulang. Apalagi kita semua sudah tahu bagaimana kesadaran masyarakat Kota Batu yang sudah mulai terbangun dalam memilah sampah," ungkapnya.

Lebih lanjut, ketika pemerintah hadir dan memberikan fasilitas penerimaan barang bekas daur ulang maka tidak akan ada lagi ditemukan oknum pembuang sampah secara sembarangan.

Hal ini dikarenakan masyarakat sudah tidak bingung untuk melarikan sampah daur ulangnya, sehingga ketika sampah berupa botol plastik, kaca, dan lain sebagainya dapat diberikan ke pengelola notabene dari pemerintah sendiri dan ditukarkan dengan uang.

"Selain itu Pemkot Batu, juga dapat memfasilitasi pembuatan pupuk organik dengan pengelolaan terpusat yakni tingkat kota. Dari hal itulah nantinya petani sudah tidak dipusingkan dengan adanya kenaikan harga pupuk atau berebut pupuk subsidi jatah dari pusat karena pupuk organik sudah diproduksi secara masif melalui fasilitas yang diberikan oleh pemkot," imbuhnya.

Sisanya tinggal pemkot melakukan perhitungan produksi sampah secara terpisah dari wisatawan, masyarakat, dan jumlah industri. Dengan catatan kesiapan infrastruktur berupa fasilitas yang diakomodir oleh tubuh eksekutif itu sendiri. (*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow