Cegah Tingginya Stunting di Jember, Begini Tindakan Kelurahan Gebang

Pola asuh orang tua terhadap anaknya, juga perlu mendapat perhatian, terutama dalam pemenuhan gizi kepada balitanya, jangan sampai salah pola asuh, menjadikan anak salah asuh

13 Jul 2023 - 05:24
Cegah Tingginya Stunting di Jember, Begini Tindakan Kelurahan Gebang
Kelurahan Gebang di Kabupaten Jember saat gelar Sosialisasi kader Posyandu. Kamis (13/7/2023). (Ali For SJP)

Kabupaten Jember, SJP – Upaya pencegahan terhadap bayi stunting dan mengalami gizi buruk terus dilakukan Pemkab Jember.

Salah satunya yaitu, dilakukan Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang Jember, dengan menggelar sosialisasi kepada 20 kader Posyandu, Kamis 13 Juli 2023.

Sosialisasi yang digelar di pendopo Kelurahan, dengan menghadirkan narasumber dari Bidan Wilayah Gebang, Dwi Ernawati dan Lurah Gebang Teguh Kurniawan menyatakan, bahwa sosialisasi dilakukan, agar kader Posyandu di wilayahnya proaktif.

Selain itu juga bisa memberikan pemahaman kepada warganya, dalam upaya mencegah terjadinya stunting pada anak. 

"Saat ini, banyak ibu-ibu yang tidak menyadari balitanya mengalami gejala stunting, bukan karena tidak peduli, tapi dikarenakan kurang memahami tanda tanda balitanya mengalami stunting," kata Teguh. 

Teguh juga menambahkan, bahwa pola asuh orang tua terhadap anaknya, juga perlu mendapat perhatian, terutama dalam pemenuhan gizi kepada balitanya, jangan sampai salah pola asuh, menjadikan anak salah asuh. 

"Kadang pola asuh yang salah terhadap anak-anak kita, bisa menjadikan anak salah asuh, yang dampaknya akan dirasakan saat anak menginjak usia remaja," katanya.

Teguh berharap dengan adanya sosialisasi ini, kader Posyandu bisa memantau perkembangan balita di lingkungannya.

"Karena pencegahan stunting, bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi menjadi tanggung jawab kita semua," jelas Teguh. 

Sementara bidan wilayah Dwi Ernawati, dalam kesempatan tersebut menyampaikan, agar kader Posyandu bisa membedakan, antara balita atau anak yang mengalami stunting dan gizi buruk. 

Dimana stunting disebabkan karena balita mengalami kekurangan protein, sedangkan gizi buruk, disebabkan karena mengalami kekurangan gizi. 

"Untuk mengetahui apakah balita mengalami stunting, ibu bisa melihat dengan mengukur berat badan dan tinggi badan, setelah itu ada pembagian antara berat badan dan tinggi badan, disitu nanti akan ketemu apakah balita tersebut mengalami stunting apa tidak," ujar Erna. 

Menurut Erna, selama ini banyak ibu-ibu yang mengabaikan tinggi badan anak, di dalam buku KMS yang tertulis kebanyakan hanya berat badan. "Sedangkan tinggi badan cenderung diabaikan," jelasnya. 

Sedangkan, untuk mengukur tinggi badan anak, kadang adakalanya juga terjadi kesalahan pada yang melakukan pengukuran, baik itu dari kader Posyandu, maupun dari orang tua balita itu sendiri. 

"Beberapa waktu lalu, pernah terjadi kasus seperti ini (salah ukur), dimana balita di tidurkan, terus diukur memiliki panjang atau tinggi 86 centi, namun pada bulan berikutnya, saat diukur sesuai teknik, mengalami pengurangan 1 centi, setelah diteliti ternyata ada kesalahan dalam mengukur," ujar Erna. 

Oleh karenanya, sosialisasi dan pelatihan terhadap kader Posyandu, sangat diperlukan, agar data Angka stunting benar benar akurat. 

Erna juga tidak memungkiri, apabila pola makan orang tua zaman sekarang tidak memperhatikan protein dan gizi, tapi lebih mengutamakan rasa tanpa melihat kandungan protein dan gizinya. 

"Banyak orang tua lebih senang memberi makan anaknya dengan bakso, daripada dengan telur, padahal, protein yang terkandung di telur, itu sangat tinggi, pemahaman seperti ini yang harus diperhatikan," pungkas Erna.

Sementara itu, menurut data dan untuk mengetahui apakah balita apakah itu Stunting atau tidak atau Gizi buruk itu tidak selalu stunting.

Menurut data, Gebang angka stunting masih 62,Pendek 46, sangat pendek 16

Untuk mencegah  stunting ini yang harus dilakukan yaitu.

A ktif minum tablet tambah darah
B umil teratur periksa kehamilan
C ikuti protein hewani
D atang ke Posyandu setiap hari
E eksklusif ASI 6 bulan pertama

Pemkab Jember sendiri, selain mencegah dini terkait Stunting juga membuat banyak terobosan, seperti gemar makan ikan dan juga bersosialisasi. (Adv)

Editor: Queen Ve 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow