BPBD Petakan Daerah Rawan Bencana Kota Batu
Pemetaan sebagai warning system bagi masyarakat serta upaya proaktif Desa Tangguh Bencana
Kota Batu, SJP - Memasuki awal musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu telah lakukan pemetaan titik rawan bencana yang ada di Kota Batu.
Pemetaan ini dilakukan sebagai antisipasi ancaman bencana hidrometeorologi dan tekan potensi terjadinya korban akibat dari bencana tersebut.
Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu menghimbau agar pemetaan tersebut dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
”Kalau sudah ada petanya, maka Destana (Desa Tangguh Bencana) harus aktif karena Kota Batu terletak di dataran tinggi dan rawan akan berbagai bencana mulai pohon tumbang, banjir, hingga tanah longsor. Jadi bagaimana caranya agar semua stakeholder bisa mengantisipasi korban jiwa dan kerugian lebih besar berdasarkan dari pemetaan daerah rawan bencana," ujarnya pada Sabtu (9/12/2023)
Disinggung titik daerah rawan bencana di Kota Batu yang harus diwaspadai, Agung mengaku potensi terdapat di hampir seluruh wilayah dengan otensi utamanya bencana tanah longsor seperti di Beji, Junrejo, Tlekung, Mojorejo, Pendem, Torongrejo, dan Dadaprejo.
Sedangkan potensi terjadinya bencana longsor dengan skala tinggi ada di Kelurahan Songgokerto dan Kelurahan Pesanggrahan.
Sedangkan potensi skala sedang meliputi Kelurahan Sumberejo, Sidomulyo, dan Temas.
"Yang paling berbahaya terjadi longsor adalah di Desa Giripurno, Desa Pandanrejo, Desa Sumber Brantas, dan Desa Tulungrejo. Hal itu terjadi lantaran faktor kontur tanah di sana yang memang labil dan terletak di dataran tinggi. Oleh sebab itu pemasangan EWS (Early Warning System) telah dipasang untuk mendeteksi pergerakan tanah setiap saat,” imbuhnya.
Sementara itu, daerah yang juga berpotensi terjadi banjir diantaranya berada di Desa Junjero dan Desa Mojorejo karena kedua kawasan itu adalah daerah yang paling banyak dilalui aliran Sungai Brantas.
Sedangkan untuk Kecamatan Batu diantaranya adalah Kelurahan Sisir, Desa Sidomulyo, Kelurahan Ngaglik, Kelurahan Songgokerto, Kelurahan Temas, dan Desa Oro-oro Ombo juga berpotensi dilanda banjir.
Ia juga himbau masyarakat untuk segera melaporkan kepada BPBD jika terjadi bencana atau sesuatu yang mencurigakan seperti gerakan tanah atau potensi bencana lain.“Meski begitu, harapan kami masyarakat tidak panik. Kami imbau warga untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana,” tandasnya. (*)
editor: trisukma
What's Your Reaction?