Berkah Ramadan Bagi Pengusaha Kerupuk Rambak Sapi Beromzet Tembus Puluhan Juta
Hal itulah yang diakui Rizal Machmud (46) salah satu pengusaha kerupuk rambak kulit sapi yang kini terus menerus menerima pesanan pembuatan kerupuknya.
Kabupaten Mojokerto, SJP - Mendekati Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, tentunya masyarakat berburu kudapan makanan yang cocok disuguhkan kala berkunjung ke rumah sanak saudara.
Seperti halnya kerupuk rambak kulit sapi yang merupakan salah satu kudapan makanan khas Mojokerto yang terkenal.
Bahkan, di momen bulan Ramadan menjelang Idul Fitri pun omzet produksi rambak sapi pun semakin banyak.
Hal itulah yang diakui Rizal Machmud (46) salah satu pengusaha kerupuk rambak kulit sapi yang kini terus menerus menerima pesanan pembuatan kerupuknya.
Warga Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal itu mengaku produksi nya mulai meningkat 10-20 kali lipat dibandingkan dengan bulan-bulan biasa.
"Biasanya itu hanya 5-6 kuintal kulit sapi mentah. Kalau sekarang tembus 5-10 ton kulit sapi yang diproduksi," ujarnya, Kamis (21/03/2024) siang.
Rizal menyebut, kulit sapi tersebut diolah menjadi 3 sampai 4,5 ton kerupuk rambak mentah yang akan dikemas ke dalam kemasan.
"Kalau di saya ada 2 macam. Bagian mentah itu bisa digoreng sama pembeli, kalau matang itu sebagian yang tadi diolah kita goreng untuk dikonsumsi langsung," terangnya.
Rizal mengungkapkan, dibalik proses pengolahan kulit sapi menjadi kerupuk rambak, ada beberapa tahapan agar hasil kerupuk rambak nya gurih.
Mulai dari, proses perendaman lembaran kulit sapi dilakukan di dalam air yang dicampur bahan kapur selama 48 jam.
"Proses perendaman nya agar kandungan zat kimia di kulit sapi itu hilang dan teksturnya lunak. Sehingga tidak lembek saat dibungkus maupun digoreng," lanjutnya.
Lanjut Rizal, setelah direndam, beberapa lembar kulit sapi itu pun direbus dengan memakan waktu 5-10 menit dan kemudian dilakukan penjemuran dibawah sinar matahari.
"Proses penjemuran itu agar kandungan kadar air nya semakin berkurang. Setelah itu, kita alup-alup (dikipas) selama 2 kali dan kemudian dipotong untuk dilakukan proses penggorengan," tambahnya.
Rizal mengungkapkan, di momen Ramadan maupun Lebaran ia meraup omzet keuntungan hingga Rp 30 juta jika dibandingkan dengan bulan biasa hanya memperoleh sekitar Rp 20-25 juta.
"Kalau kemasan 500 gram kerupuk rambak siap goreng harganya Rp 45 ribu. Untuk kerupuk rambak yang sudah digoreng harganya Rp 120 ribu/kg," tuturnya. (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?