Anggun dan Memesona, Ini Filosofi Rias Paes Pengantin Jawa

Tiap-tiap lekukan indah berwarna hitam di dahi pengantin Jawa ini ternyata punya nama dan maknanya masing-masing. Seperti apa makna dan filosofi rias paes pengantin Jawa? Simak bersama Suarajatimpost.com

07 Oct 2023 - 08:30
Anggun dan Memesona, Ini Filosofi Rias Paes Pengantin Jawa
Rias pengantin Jawa memiliki filosofi tinggi (Freepik)

Kota Malang, SJP - Kesan klasik dan anggun yang ditampilkan oleh rias pengantin Jawa menjadikan jenis riasan ini menjadi rias pengantin tradisional yang favorit dan menjadi pilihan banyak calon pengantin.

Namun tak hanya itu, ternyata riasan paes pengantin Jawa memiliki makna dan filosofi mendalam yang belum banyak diketahui orang.

Tiap-tiap lekukan indah berwarna hitam di dahi pengantin Jawa ini ternyata punya nama dan maknanya masing-masing. Seperti apa makna dan filosofi rias paes pengantin Jawa? Simak bersama Suarajatimpost.com

1. Gajahan
Lekukan paling besar tepat di tengah dahi pengantin wanita disebut sebagai gajahan. Gajahan memiliki filosofi kebesaran atau keagungan. Paes gajahan memiliki filosofi agar pengantin wanita mendapatkan kehormatan, kebesaran dan kemuliaan setelah menikah.

2. Pengapit
Di sisi kanan dan kiri gajahan terdapat sepasang lekukan berbentuk meruncing yang disebut sebagai pengapit. Makna riasan paes pengapit adalah pengawal gajahan yang dimaksudkan sebagai perlindungan agar dalam usaha mencapai kemuliaan dan kebesaran dalam pernikahan berjalan lancar serta terhindar dari berbagai godaan dan halangan yang datang dari segala arah.

3. Penitis
Penitis adalah riasan paes berbentuk lekukan yang lebih kecil dan terletak di sisi kanan dan kiri luar pengapit. Makna dari riasan paes ini adalah sebagai pengingat agar di dalam melaksanakan rumah tangga perempuan sebagai ibu rumah tangga senantiasa dapat bersikap teliti, efektif dan berhati-hati dalam setiap langkah dan keputusan yang diambil.

4. Godheg
Rias paes Jawa yang saya ini berbentuk menyerupai cambang. Godheg terletak di depan telinga dan memiliki harapan agar sepasang pengantin senantiasa bersikap bijaksana dan berhati-hati. Selain itu, Godheg juga selalu mengedepankan introspeksi diri dalam tiap langkah.

Bangga menggunakan riasan paes Jawa dalam prosesi pernikahan merupakan sebuah upaya untuk tetap melestarikan keagungan budaya Nusantara yang semakin tergeser oleh arus zaman. Kembali menjadikannya tradisi dalam keluarga merupakan sebuah langkah yang baik agar budaya bangsa tetap lestari hingga anak cucu kita kelak. (**)

Editor: Queen Ve
Sumber: dari berbagai sumber

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow