Ali Akhtar, Bocah 9 Tahun Curi Perhatian di UOB Painting of the Year 2024

Ali Akhtar (9), siswa Lotus Art Courses, terpilih sebagai finalis termuda UOB Painting of the Year 2024, mengukir prestasi di ajang bergengsi seni rupa nasional.

24 Oct 2024 - 19:34
Ali Akhtar, Bocah 9 Tahun Curi Perhatian di UOB Painting of the Year 2024
Ali Akhtar, finalis termuda UOB Painting of the Year 2024 (dok. LAC/SJP)

SURABAYA, SJP - Seni bukan hanya tentang usia, tetapi tentang ekspresi dan kreativitas tanpa batas. Hal inilah yang dibuktikan Ali Akhtar, anak berusia 9 tahun yang merupakan siswa dari Lotus Art Courses (LAC) itu, berhasil mengukir prestasi sebagai finalis termuda dalam kompetisi bergengsi UOB Painting of the Year 2024. 

Dalam ajang yang diadakan di Gedung AA Maramis, Jakarta, Rabu (16/10/2024) itu, Ali tidak hanya sekadar berpartisipasi melainkan berhasil menempatkan dirinya sejajar dengan seniman-seniman muda berbakat dari seluruh Indonesia.

Sebagai informasi, tahun ini UOB Painting of the Year 2024 menerima lebih dari 1.500 karya yang terbagi dalam kategori emerging dan established artist. Setiap karya menampilkan eksplorasi medium dan tema yang beragam, menggambarkan betapa dinamisnya perkembangan seni rupa di Indonesia. 

Dari ribuan karya tersebut, hanya 49 finalis yang berhasil terpilih dari seleksi ketat untuk dipamerkan hingga 27 Oktober 2024 di Gedung AA Maramis, Jakarta.

Saat ditemui di Lotus Art Spaces, I Putu Mahendra selaku founder sekaligus guru di LAC mengungkapkan rasa bangganya. Terutama pencapaian ini diraih oleh salah satu muridnya yang masih sangat muda.

“Kami merasa sangat bangga. Ini adalah event besar, dan terbukti semua kalangan bisa masuk, termasuk anak muda seperti Akhtar,” ucap Putu, Kamis (24/10/2024).

Tak hanya menjadi ajang kompetisi, UOB Painting of the Year juga menghadirkan nama-nama besar dalam dunia seni rupa sebagai juri, seperti Melati Suryodarmo, Agung Hujatnika, dan Heri Pemad. Kehadiran mereka menambah bobot penilaian dalam memilih karya terbaik dan memberi inspirasi bagi para peserta.

Dengan karya-karya eksperimental dan eksplorasi teknik yang beragam, ajang ini terus memantapkan posisinya sebagai wadah bagi seniman muda untuk mengembangkan kreativitas dan memperkaya lanskap seni Indonesia.

Kompetisi ini tidak hanya sekadar penghargaan, tetapi juga merupakan pintu masuk bagi seniman muda untuk lebih dikenal dan dihargai di dunia seni rupa. Terpilihnya Ali Akhtar sebagai finalis adalah bukti bahwa seni mampu melampaui batas usia, memberikan kesempatan bagi siapapun untuk bersinar di panggung nasional. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow