Tingkatkan Kompetensi Lulusan, FEB Unisma Gandeng AFSI Gelar Sertifikasi Fintech Syariah Pertama di Indonesia
Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE MSi CMA CBV CERA menekankan pentingnya peningkatan kompetensi dan SDM unggul bagi lulusannya
Kota Malang, SJP - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) kembali mencetak sejarah dengan menggelar sertifikasi fintech syariah pertama di Indonesia.
Dengan berkolaborasi bersama Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI). Ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kompetensi digital dan sumber daya manusia (SDM) unggul bagi lulusannya.
Dalam sambutannya, Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE MSi CMA CBV CERA menekankan pentingnya peningkatan kompetensi dan SDM unggul bagi lulusannya.
Menurutnya, dunia kerja menuntut lulusan yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki sertifikasi yang diakui secara nasional maupun internasional.
"Fintech syariah merupakan bidang yang berkembang pesat dan berpotensi besar. Maka perlu membekali lulusan Prodi Perbankan Syariah dengan sertifikasi di bidang fintech syariah ini," ungkap Nur Diana.
Dekan ini menilai langkah konkret tersebut untuk memastikan lulusan siap bersaing di dunia kerja yang semakin digital.
Direktur Eksekutif AFSI, Mahaning Riyana pun mengapresiasi komitmen FEB Unisma dalam meningkatkan kompetensi digital para lulusannya. Mahaning menyebut fakultas ini sebagai mitra yang paling aktif dalam kolaborasi dengan AFSI sehingga sertifikasi fintech syariah pertama di Indonesia dapat terealisasi.
"Kami sangat mengapresiasi komitmen FEB Unisma yang selalu berinovasi dan berkolaborasi dengan kami," ucap Mahaning.
Ia menilai FEB Unisma tidak hanya berfokus pada peningkatan kompetensi akademik, tetapi juga kemampuan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja.
Sertifikasi fintech syariah ini merupakan salah satu buktinya, bahkan mungkin ini adalah yang pertama di dunia.
Setelah sesi pembukaan dan penyerahan sertifikat secara simbolis, acara dilanjutkan dengan kuliah tamu yang disampaikan oleh Mahaning Riyana. Kuliah tamu yang bertajuk "Facing Digitalization Challenges: The Vital Role of Human Resources in Islamic Fintech".
Mahaning menjelaskan tantangan dan peluang yang dihadapi industri fintech syariah di era digitalisasi. Ia menekankan bahwa SDM yang unggul dan berkompeten merupakan kunci utama dalam menghadapi tantangan tersebut.
Digitalisasi bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang manusia yang mengoperasikannya. Oleh karena itu, pengembangan kompetensi SDM harus menjadi prioritas utama.
"Lulusan dengan sertifikasi fintech syariah memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan di pasar kerja," jelas Mahaning.
Ia juga menambahkan bahwa sertifikasi ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan pengakuan atas kemampuan dan pengetahuan yang telah dimiliki oleh para lulusan.
Sertifikasi ini mencakup berbagai aspek penting dalam fintech syariah, mulai dari regulasi, operasional, hingga teknologi.
Dengan digelarnya sertifikasi fintech syariah pertama di Indonesia ini, FEB Unisma menunjukkan komitmennya untuk selalu berinovasi dan berusaha memberikan yang terbaik bagi mahasiswanya.(***)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?