Tiga Tahun Dosen Tak Digaji, Mahasiswa Poltekom Kritik Yayasan Kampus
Mahasiswa poltekom menuntut pihak yayasan kampus untuk bertanggung jawab dengan kondisi kampusnya.
Kota Malang, SJP - Beberapa waktu lalu, masyarakat dihebohkan dengan sebuah video yang menunjukkan berbagai spanduk terpasang di pintu masuk Politeknik Kota Malang (Poltekom), Jalan Raya Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang.
Dalam isi spanduk tersebut bertuliskan, 'Hak Dosen Aja Gak Terpenuhi Apalagi Hak Mahasiswa', 'Terlalu Sibuk Berpolitik, Sampai Lupa Ngurusi Politeknik #Save Poltekom'.
Informasi yang diperoleh jurnalis suarajatimpost.com, para mahasiswa Poltekom menuntut pihak yayasan kampus untuk bertanggung jawab dengan kondisi kampusnya.
Sebab, jumlah dosen yang berada di Poltekom kini tersisa 5 orang karena tidak digaji dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Poltekom Mahbub Ubaidillah mengatakan, dalam kampusnya terdapat 4 program studi, seperti Teknik Mekatronika, Teknik Informatika, Teknik Telekomunikasi, hingga Destinasi Wisata. Kekacauan aktivitas perkuliahan itu pun dimulai sejak awal 2023 lalu.
"Kalau sekarang, dosennya tersisa 5 orang di Teknik Mekatronika dan Teknik Informatika. Di 2023 awal, jadwal kuliah itu sudah mulai kacau serta tidak beraturan," ujarnya, Senin (20/11/2023).
Abdillah sapaan akrabnya menjelaskan, baik dosen saat ini bahkan sebelumnya terpaksa merangkap mengajar di beberapa mata kuliah. Sehingga, satu persatu dosen mengundurkan diri.
"Setelah itu, kami sedih dengan keadaan kampus. Bahkan, banyaknya dosen mundur aktivitas perkuliahan tidak berjalan sejak akhir Desember 2022 lalu," tuturnya.
Abdillah menambahkan, kondisi itu pun membuat para mahasiswa bergerak dengan memasang spanduk-spanduk dan dibagikan ke media sosial.
Bahkan, mereka pun sempat mendatangi ke rumah beberapa orang-orang yang merupakan bagian dari yayasan kampus Poltekom, untuk meminta bantuan terkait kondisi tersebut.
"Mereka (Dosen) sudah lama tidak digaji dan satu persatu mereka keluar dari tahun 2019 sampai 2023. Dosen pun bilang ke kami, yang punya power ya mahasiswa untuk menyuarakan aspirasi ini," pungkasnya. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?