Sibuknya Duta Wisata Kota Madiun, Saat Kunjungan Delegasi Kenya dan Bangladesh

Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pun masih disibukan dengan masing masing tugasnya, demi kelancaran acara kunjungan kedua negara itu, yang sedang menimba ilmu di Kota Madiun.

20 Sep 2023 - 13:15
Sibuknya Duta Wisata Kota Madiun, Saat Kunjungan Delegasi Kenya dan Bangladesh
Clarista saat memberikan penjelasan tentang pecel Madiun pada delegasi Negara Kenya dan Bangladesh (Foto : Antok / SJP)
Sibuknya Duta Wisata Kota Madiun, Saat Kunjungan Delegasi Kenya dan Bangladesh

Kota Madiun, SJP - Pemerintah Kota Madiun, saat ini masih menjamu tamu negara dari Kenya dan Bangladesh. Delegasi kedua negara itu, masih akan berada di Kota Pendekar ini, hingga 23 September 2023 mendatang.

Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pun masih disibukan dengan masing masing tugasnya, demi kelancaran acara kunjungan kedua negara itu, yang sedang menimba ilmu di Kota Madiun.

Tak terkecuali mereka anggota Paguyuban Kakang Mbakyu (Pakandayu) Kota Madiun, yang dipercaya dan didaulat sebagai Duta Wisata Kota Madiun.

Clarista Bunga Ramadani (22) peraih gelar mbakyu Kota Madiun 2017. Dia pun juga disibukan untuk menjadi guide tour, selama kunjungan kenegaraan di Kota Madiun.

"Sebagai duta wisata, tentu sudah menjadi tugas kita dalam memberikan informasi informasi tentang Kota Madiun, kepada tamu tamu penting di Kota Madiun, baik itu dari dalam negeri ataupum tamu luar negeri," tutur Clarista, Rabu (20/9/2023).

Kata Clarista, perkembangan Kota Madiun saat ini, dengan adanya miniatur enam sangat menarik orang dari berbagai daerah untuk datang di kota dengan tiga wilayah kecamatan dengan 27 wilayah kelurahan.

"Sejak ada miniatur enam negara apalagi sekarang ditambah ada patung liberty dan Monas, kota Madiun jadi lebih sering dikunjungi. Disitulah kita duta wisata harus bisa menjelaskan. Kondisi kota, budaya dan ke khas an kota," lanjutnya.

Demikian halnya dengan adanya kunjungan dari negara Kenya dan Bangladesh saat ini. Meski bukan warga Kota Madiun, Clarista mengaku harus bisa memberikan informasi yang jelas tentang Kota Madiun, kepada delegasi kedua negara ini.

"Kalau yang berkaitan dengan agenda kunjungan itu sudah ada petugasnya sendiri, utamanya saat diskusi atau berdialog langsung. Seperti di rumah sakit atau di tempat lain. Tugas kita adalah saat tamu dari Kenya dan Bangladesh itu sedang santai diluar agenda kunjungan. Misalnya saat perjalanan di dalam Mabuor (Madiun Bus Tour) kita jelaskan apa yang mereka lihat selama perjalanan, kemudian saat makan atau santai mereka ingin tahu lebih soal Madiun," jelasnya.

Tugas sebagai penterjemah menjadi hal yang harus bisa dilakukan bagi seorang duta wisata. Selain pengetahuan yang cukup atas kondisi dan potensi kota Madiun, yang memang harus diketahui.

"Susahnya itu kalau mereka (tamunya) bertanya diluar kapasitas kita. Misalnya soal kesehatan, ya saya arahkan langsung pada yang berkopeten untuk menjawab," tambahnya lagi.

Yang jelas bagi alumni Poltek Negeri Madiun ini, hal itu menjadi pengalaman menarik bisa berperan untuk kota Madiun.

"Mereka (delegasi Kenya dan Bangladesh) itu bilang, Madiun kotanya bersih, rapi," pungkasnya.

Diketahui, delegasi negara Kenya dan Bangladesh berada di Madiun untuk belajar tentang keberhasilan Kota Madiun dalam bidang KB dan layanan persalinan. (*)

Editor : Queen Ve

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow