Supelka Bakal Terima Honor Rp 500 ribu per Bulan
Pemkot Malang setidaknya menyiapkan anggaran sekitar Rp 72 juta hingga Rp 120 juta untuk honor Supelka dalam satu tahun.
Kota Malang, SJP - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bakal memberikan honor pada sukarelawan penjaga perlintasan kereta api (Supelka) yang bertugas untuk menjaga perlintasan KA sebidang di Kota Malang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, berdasar data yang ada di Dishub Kota Malang, saat ini ada sebanyak 4 titik perlintasan sebidang yang menjadi tanggung jawab pemerintah soal pembangunannya.
Dari 4 titik tersebut,2 titik oleh Pemkot Malang dan dua lainnya oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
"Itu kalau tentang pembangunannya, tapi untuk personel (Supelka) nya, menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Kami personelnya kami siapkan semuanya," ucapnya, saat dikonfirmasi awak media, Rabu (3/1/2024).
Menurut Jaya, untuk kelengkapan personel Supelka saat bertugas juga menjadi tanggung jawab Pemkot Malang. Mulai dari rompi, pakaian, celana bahkan hingga honor setiap bulan, sedangkan untuk setiap titik perlintasan nantinya membutuhkan 3 sampai 5 orang personel yang nantinya akan bertugas dengan sistem shift.
"Jadi, untuk satu tempat atau satu perlintasan itu bisa sampai lima orang Supelka, kemudian satu orang akan mendapat honor Rp 500 ribu per bulan. Kita sediakan yang namanya rompi, pakaian dan sepatu dan celana," jelasnya.
Dengan begitu, lanjut Jaya, setidaknya dibutuhkan 12 hingga 20 orang yang nantinya bakal menjadi Supelka. Sedangkan untuk honornya, Pemkot Malang setidaknya menyiapkan anggaran sekitar Rp 72 juta hingga Rp 120 juta untuk honor Supelka dalam satu tahun.
"Setiap petugas kita beri anggaran 500 ribu, kecil sekali ya, tapi ini sangat berati untuk keselamatan, untuk realisasinya nanti akan dilakukan secara bertahap, dan petugas Supelka nantinya akan dibekali beberapa pengetahuan sebelum bertugas di perlintasan sebidang," terangnya.
Selain itu, tambah Jaya, pemberian honor tersebut juga mempertimbangkan kemampuan anggaran Pemkot Malang. Dengan tetap melihat program yang menjadi skala prioritas.
"Sesuai dengan anggaran mana yang lebih prioritas. Tapi selama ini sudah dijaga oleh masyarakat secara mandiri tapi belum ada portalnya seperti ini. Masih manusia saja," pungkasnya. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?