Status Vulkanik Raung Naik ke Level Waspada
Selama Desember 2023, tak terekam adanya gempa vulkanik dalam di Gunung Raung. Hal ini menunjukkan aktivitas fluida (gas, cairan, padatan batuan) berada pada kedalaman relatif dangkal dengan sistem terbuka.
Kabupaten Banyuwangi, SJP - Status Gunung Raung meningkat dari normal (Level I) menjadi waspada (Level II). Hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung yang berlokasi di Banyuwangi, Jember dan Bondowoso ini menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik sejak, Senin (18/12/2023).
Peningkatan itu terlihat dari adanya embusan asap kawah yang ketinggiannya mencapai 1 kilometer (km).
Pada periode sebelumnya terhitung sejak 1-17 Desember, embusan asap juga terlihat. Namun fluktuasinya maksimal 500 meter dari puncak kawah.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Raung Burhan Alethea mengatakan, dihitung dari kegempaan, pada saat peningkatan aktivitas ini kegempaan mencapai 57 kali.
"Kenaikan aktivitas itu diprakirakan akibat gempa tektonik lokal yang terjadi pada 18 Desember malam. Gempa tersebut bermagnitudo 2,6," kata dia, Rabu (20/12/2023).
Selama Desember 2023, tak terekam adanya gempa vulkanik dalam di Gunung Raung. Hal ini menunjukkan aktivitas fluida (gas, cairan, padatan batuan) berada pada kedalaman relatif dangkal dengan sistem terbuka. Ini didukung dengan terekamnya getaran tremor menerus selama periode tersebut.
Potensi bahaya yang mungkin terjadi saat ini, yakni berupa akumulasi gas vulkanik konsentrasi tinggi di dasar kawah.
Berdasarkan hasil pemantauan visual dan kegempaan selama bulan ini, serta masih belum stabilnya kondisi tekanan di area kawah pascagempa tektonik lokal, status Gunung Raung ditingkatkan menjadi waspada sejak Selasa (19/12/2023).
"Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 km," sambungnya.
Tingkat aktivitas ini, lanjutnya, bakal ditinjau kembali jika terdapat perubahan visual dan kegempaan yang signifikan. (*)
What's Your Reaction?