RS di Tiongkok Tutup Layanan Persalinan Terkait Turunnya Jumlah Kelahiran Bayi

Populasi Tiongkok turun selama dua tahun berturut-turut pada tahun 2023 karena angka kelahiran yang rendah dan tingginya angka kematian akibat COVID-19

20 Mar 2024 - 07:45
RS di Tiongkok Tutup Layanan Persalinan Terkait Turunnya Jumlah Kelahiran Bayi
Tiongkok maulai khawatirkan menurunnya jumlah bayi lahir(reuters/SJP)

Hong Kong, SJP – Sebagian besar rumah sakit di Tiongkok tutup layanan persalinan tahun ini.

Dilansir dari Daily Economic News, Tiongkok tengan berada pada penurunan jumlah bayi baru lahir.

Rumah sakit di berbagai provinsi termasuk di bagian timur Zhejiang dan bagian selatan Jiangxi dalam dua bulan terakhir telah mengumumkan bahwa mereka akan menutup departemen kebidanan mereka.

Salah satu rumah sakit di Jiangxi juga umumkan melalui akun WeChat resminya bahwa layanan kebidanan ditangguhkan mulai 11 Maret.

Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Jiangshan di Zhejiang mengumumkan di halaman WeChat bahwa bisnis kebidanan mereka akan berhenti mulai 1 Februari.

Penutupan ini terjadi ketika para pembuat kebijakan di Tiongkok sedang bergulat dengan cara meningkatkan keinginan pasangan muda untuk memiliki anak ketika pihak berwenang menghadapi masalah demografi yang semakin besar akibat masyarakat yang menua dengan cepat.

Populasi Tiongkok turun selama dua tahun berturut-turut pada tahun 2023 karena angka kelahiran yang rendah dan tingginya angka kematian akibat COVID-19.

Faktor ini mempercepat penurunan yang dikhawatirkan oleh para pejabat akan berdampak besar pada potensi pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.

Data terbaru yang tersedia dari Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok menunjukkan jumlah rumah sakit bersalin turun menjadi 793 pada tahun 2021 dari 807 pada tahun 2020.

Media lokal termasuk Daily Economic News mengatakan anjloknya jumlah bayi baru lahir membuat banyak rumah sakit tidak mungkin tetap mengoperasikan departemen kebidanan mereka.

Banyak perempuan di Tiongkok memilih untuk tetap tidak memiliki anak karena tingginya biaya perawatan anak, keengganan untuk menikah atau fokus pada karir dimana mereka sudah enggan dipandang sebagai pengasuh utama.

Pihak berwenang telah mencoba memberikan insentif dan langkah-langkah untuk meningkatkan angka kelahiran, termasuk memperluas cuti hamil, tunjangan finansial dan pajak untuk memiliki anak, dan subsidi perumahan.

Namun Tiongkok adalah salah satu negara termahal di dunia untuk membesarkan anak dibandingkan dengan produk domestik bruto per kapita, sebuah lembaga pemikir terkemuka Tiongkok mengatakan pada bulan Februari, ketika mereka merinci waktu dan biaya peluang bagi perempuan yang melahirkan.

Tetapi, jumlah bayi yang dilahirkan di rumah sakit di seluruh Tiongkok pada Tahun Naga ini cukup tinggi, yang dimulai pada 10 Februari, lapor outlet berita keuangan Yicai, karena shio naga diyakini sangat membawa keberuntungan.

Namun para ahli demografi mengatakan bahwa fenomena ini hanya akan terjadi tahun yang mereka yakini sebagai tahun Naga Kayu saja. (**)

Sumber: Reuters

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow