Mengintip Keseruan Posyandu Balita Di Jombang Melatih Kemampuan Motorik
Posyandu Balita bisa menjadi pilihan orang tua untuk melatih kemampuan motorik anak melalui serangkaian pembelajaran oleh Kader Posyandu.
Jombang, SJP - Setiap minggu ada 7 sampai delapan balita terlihat riuh di sebuah taman posyandu balita Dusun Kandangan, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang.
Balita - balita tersebut dengan antusias mengikuti setiap arahan yang diberikan oleh guru pembimbing. Mulai dari mewarnai, melakukan berbagai gerakan sampai mengenali sejumlah benda.
Ainurrohmah guru pembina taman Posyandu mengatakan, stimulasi motorik anak sangat penting dilakukan. Baik motorik halus maupun motorik kasar harus diberikan sejak dini kepada anak.
Menurut Bu Nur akrab disapa motorik kasar adalah gerakan menggunakan otot besar dan membutuhkan banyak tenaga.
"Seperti, berlari, berjalan dan melakukan lompatan," kata Bu Nur kepada wartawan, Minggu (4/2/2024).
Sementara motorik halus diwujudkan dengan gerakkan tubuh yang menggunakan otot kecil. Memerlukan konsentrasi antara mata dan tangan.
"Seperti, mewarnai, menggambar, melipat dan menggunting," ujarnya.
Latihan pada minggu ini tadi, Bu Nur mengajarkan kepada Balita tentang motorik halus dan kasar. Pelajaran motorik halus, Balita diberi buah jeruk, kemudian menjelaskan karakter fisik buah.
“Motorik halus kognitif, tadi saya bawakan buah jeruk, kemudian anak-anak ditanya warna jeruk, rasanya, kemudian digambar dan diwarnai menggunakan mozaik,” terang Bu Nur.
Sementara, untuk motorik kasarnya, anak-anak balita diperintah untuk memindahkan bola kecil dari suatu tempat ke tempat lain.
“Motorik kasar, memindahkan bola secara berlari dari tempat satu dan lainnya,” tandasnya.
Pihaknya mengajak kepada para orang tua diwilayahnya untuk mengantar anak-anaknya mengikuti taman Posyandu pada setiap hari Minggu.
Miftah, guru pembimbing taman posyandu balita mengungkapkan kegiatan tersebut sudah berjalan bertahun-tahun.
“Biasanya 7 sampai 8 anak yang datang, sekaligus didampingi orang tuanya. Usianya balita yang datang di taman posyandu ini,” terang Miftah.
Untuk guru pengajar ada dua orang. “Dibagi mengajarnya dua minggu sekali. Kalau kegiatannya satu minggu satu kali,” tandasnya. (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?