Media Penyambung Lidah Rakyat Bangun Kepercayaan Pemimpin

Seorang pemimpin dan institusi perlu berkomitmen untuk jadi transparan dalam tindakan dan keputusan mereka. Dan akuntabilitas harus diterapkan secara konsisten untuk membangun kepercayaan. Selanjutnya, harus ditanamkan betul-betuk pendidikan moral dan etika, hal ini untuk memperkuat sistem pendidikan serta mengajarkan nilai-nilai moral dan etika kepada generasi muda yang akan berkiprah sebagai pekerja politik.

05 Mar 2024 - 16:45
Media Penyambung Lidah Rakyat Bangun Kepercayaan Pemimpin
Cahyono, Pimpinan Redaksi (Pempred) SuaraJatimPost.com

Konstelasi politik di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah usai digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Namun, dengan hasil perhitungan suara masih terjadi ketidak puasan diantara pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Legislatif (Caleg).

Sehingga muncul keraguan dan kurang kepercayaan pada lembaga Pemilu, karena diduga ada kecurangan dalam perhitungan suara.

Dan jika terjadi kecurangan, apakah mereka nanti bisa mendapatkan kepercayaan dari rakyat yang dipimpinnya, dikhawatirkan rakyat akan apatis terhadap pemimpin di negeri ini.

Sehingga dengan masalah ketidak percayaan pada konstelasi politik itu, maka menjadi kompleks dan mempengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk sosial, politik, dan moral.

Untuk mengatasi hal ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemimpin nasional, institusi, masyarakat, dan individu.

Oleh karena itu, harus dibangun kembali kepercayaan dan integritas serta memerlukan komitmen untuk transparansi, akuntabilitas, dan tindakan yang konsisten dengan nilai-nilai moral yang mendasari bangsa.

Dan tidak hanya itu saja, pendidikan moral dan etika yang kuat juga penting untuk membentuk generasi yang lebih bertanggung jawab dan peduli terhadap kebaikan bersama untuk mengatasi krisis kepercayaan dan moral. Seperti harus adanya transparansi dan akuntabilitas.

Sehingga seorang pemimpin dan institusi perlu berkomitmen untuk menjadi transparan dalam tindakan dan keputusan mereka. Dan akuntabilitas harus diterapkan secara konsisten untuk membangun kepercayaan.

Selanjutnya, harus ditanamkan betul-betuk pendidikan moral dan etika, hal ini untuk memperkuat sistem pendidikan serta mengajarkan nilai-nilai moral dan etika kepada generasi muda yang akan berkiprah sebagai pekerja politik.

Dan mendorong pengembangan karakter dan sikap bertanggung jawab, agar generasi muda sekarang harus tertanam kejujuran untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat ketika mereka menjadi pemimpin, termasuk sebagai pekerja politik.

Selain itu, seorang pemimpin harus memiliki dasar nilai moral dan etika yang kuat, agar yang dipimpinnya memiliki kepercayaan. Sedangkan pemimpin nasional harus memimpin dengan integritas dan konsisten dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi.

Ketika nilai-nilai tersebut dihiraukan, maka yang terjadi muncul persoalan-persoalan yang mengarah pada tindak pidana korupsi. Yang tidak sedikit pejabat negara terkena kasus hukum, yang berakhir masuk penjara.

Seperti ditingkatan Menteri, Gubernur, Bupati maupun Wali Kota, dan juga oknum-oknum lembaga negara lainnya.

Sehingga untuk memperkecil kasus tindak pidana korupsi tersebut, maka lembaga hukum harus konsisten dalam menangani kasus korupsi, dan jangan ikut konspirasi dalam kejahatan.

Dan penerapan hukum yang adil dan konsisten serta harus dibangun kepercayaan terhadap sistem hukum.

Dengan menggabungkan upaya dari berbagai sektor ini, mungkin memungkinkan untuk memulihkan kepercayaan dan moral dalam masyarakat.

Kepercayaan sulit didapat dan mudah hilang. Namun, ketika kita memahami perilaku mana yang membangun kepercayaan, kita dapat dengan sengaja bertindak untuk mendapatkan dan mempertahankan kepercayaan.

Kita juga bisa belajar bagaimana membangun kembali kepercayaan yang rusak. Karena media sebagai penyambung lidah rakyat untuk membangun kepercayaan terhadap pemimpin, tentunya media juga bertanggung jawab.

Sebab, media memainkan peran penting dalam membentuk opini masyarakat. Untuk itu, perlu mengedepankan kebenaran dan integritas dalam pemberitaan.

Dalam setiap negara yang menganut sistem demokrasi, pers memegang peran krusial sebagai penyambung lidah rakyat.

Pers berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan pemerintahan dengan masyarakat, serta memberikan informasi dan pemahaman yang dibutuhkan oleh publik untuk mengambil keputusan yang bijaksana. Sebagai lembaga independen, media memiliki kekuatan yang besar untuk membentuk opini dan menggerakkan perubahan sosial.

Penulis: Cahyono, Pimpinan Redaksi (Pemred) SuaraJatimPost.com.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow