MAKI Kritik Gebyar Shalawat & Launching Ramadan GenZi Tidak Sesuai Tema
Kegiatan bertema GenZi (Generasi Z) tersebut dihadiri sebagian besar Generasi sepuh. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas dan tidak kesesuaian (inkosistensi) tema dengan target audience (peserta).
Surabaya, SJP - Gebyar shalawat dan Launching Ramadan GenZi 1445 H yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Masjid Al Akbar Surabaya diduga inkonsistensi tema dan peserta.
Hal tersebut tuai reaksi kritik dari Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jawa Timur, Heru Satriyo pada Selasa (12/3/2024).
Ia sampaikan perihal kegiatan sambut datangnya bulan suci ramadan, tak sepatutnya lepas dari fungsi kontrol sosial secara masif dan condong tak sesuai peruntukan.
"Meskipun bertema GenZi (Generasi Z), acara tersebut dihadiri sebagian besar oleh Generasi sepuh. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas dan tidak kesesuaian (inkosistensi) tema dengan target audience (peserta)," cetus Heru.
Justru itu, lanjut Heru kekhawatiran MAKI Jatim akan terus soroti potensi "wrong policy" dan "corruption policy" terkait sarat potensi dan (indikasi kebijakan) yang salah dan (kebijakan korupsi) anggaran kegiatan yang tidak sejalan dengan tema.
Tindak lanjutnya, seruan MAKI Jatim saat ini sedang kumpulkan informasi dan bahan keterangan terkait sumber anggaran dan pengumpulannya.
"Kegiatan religius harus tepat sasaran dan sesuai dengan peruntukannya. Penyalahgunaan anggaran dan tema dapat berakibat pada masalah hukum," tegasnya.
Disebutkan MAKI, ihwal kegiatan pada tanggal 10 Maret 2024, Gebyar Shalawat dan launching ramadan GenZi 1445 H diadakan di Masjid Al Akbar Surabaya.
Acara ini dihadiri oleh PJ Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, Kepala Bappeda Jatim, M Yasin yang turut jadi simbol pemangkasan rambut dan ratusan undangan yang notaben adalah lanjut usia (lansia) bertolak dengan tema kegiatan.
Yang ironis, sebut MAKI Jatim pada kegiatan yang seharusnya pada peruntukkan tepat sasaran namun berhaluan sebrang pada tujuan diadakannya acara dimaksud.
Faktanya, meskipun bertema GenZi, mayoritas peserta adalah Generasi sepuh (tua).
"MAKI Jatim mengkritik ketidaksesuaian ini dan mempertanyakan efektivitas anggaran kegiatan yang mencapai ratusan juta hingga 1 miliar rupiah," kritiknya.
Dan saat ini MAKI Jatim sedang terjunkan tim investigasi untuk selidiki sumber anggaran dan pengumpulannya.
"Acara Gebyar Shalawat dan Launching Ramadan GenZi 1445 H sarat dan masif kuat dugaan indikasi timbulkan pertanyaan tentang kesesuaian tema dan target audience. MAKI Jatim sedang menyelidiki potensi penyimpangan anggaran" pungkasnya.
Terpisah saat dikonfirmasi panitia penyelenggara, Helmy Noor tak merespon meski chat aktif terbaca lewat sambungan aplikasi Whats App selulernya.
Konfirmasi dimaksud terkait dugaan ketidaksesuaian kegiatan dan sarat potensi (indikasi kebijakan) yang salah serta (kebijakan korupsi) anggaran kegiatan yang tidak sejalan dengan tema.
Sementara Kepala Biro Adpim Pemprov Jatim, Pulung Chausar juga tak menjawab saat dikonfirmasi melalui selluler, meski pesan Whatsapp sudah terbaca.
Sebagai informasi, Ramadan GenZi adalah kegiatan dan program selama bulan ramadhan mulai tanggal 10-31 Maret 2024 di Masjid Al Akbar.
Kegiatan itu di antaranya, cukur rambut gratis, gebyar shalawat, ngaji ngabuburit, festival ramadhan GenZi, qiyamul lail 10 akhir ramadhan, lailatul qiro'ah regional, nasional dan internasional, gema takbir dan parade bedug, tabligh akbar, zakat, infaq dan shodaqoh, fashion show anak dan keluarga serta lomba fotografi dan vlog.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?