Kunjungan Wisman ke Jatim Meningkat 68 Persen Dibanding Tahun 2023, BPS Rilis Perkembangan Terbaru Pariwisata
Secara kumulatif, dari Januari hingga September 2024, jumlah wisman yang datang ke Jawa Timur mencapai 253.778 kunjungan, atau meningkat sebesar 68,26 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang mencatatkan 150.829 kunjungan.
SURABAYA, SJP - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menggelar acara konferensi pers Berita Resmi Statistik (BRS), Jumat (1/11/2024). Dalam rilis kali ini, Kepala BPS Jawa Timur, Zulkipli menyampaikan perkembangan terbaru sektor pariwisata di Jawa Timur.
Acara yang berlangsung di ruang Vicon Kantor BPS Jawa Timur itu mengulas beberapa hal. Salah satunya ialah sektor pariwisata provinsi. Meliputi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan tingkat penghunian kamar (TPK) di berbagai wilayah di Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Zulkipli menyampaikan, pada bulan September 2024, kunjungan wisman melalui pintu masuk Juanda tercatat sebanyak 31.700 kunjungan. Angka itu berkurang dibandingkan bulan Agustus 2024 yang mencapai 38.587 kunjungan.
Meski demikian, dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya, jumlah wisman bulan September 2024 justru mengalami peningkatan sebesar 23,86 persen, atau bertambah sebanyak 6.107 kunjungan dari 25.593 kunjungan pada bulan September 2023.
Secara kumulatif, dari Januari hingga September 2024, jumlah wisman yang datang ke Jawa Timur mencapai 253.778 kunjungan, atau meningkat sebesar 68,26 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang mencatatkan 150.829 kunjungan.
"Meski di bulan ini mengalami penurunan dibanding bulan lalu, namun secara kumulatif mengalami kenaikan dibanding bulan lalu. Ini menunjukkan minat yang tinggi dari wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Jawa Timur. Kami harap tren ini terus meningkat pada bulan-bulan mendatang," ujar Zulkipli, Jumat (1/11/2024).
Diungkapkan pula oleh Zulkipli, wisman berkebangsaan Malaysia menjadi kelompok pengunjung terbesar ke Jawa Timur pada September 2024. Jumlahnya mencapai 12.382 kunjungan, atau berkontribusi 39,06 persen dari total wisman. Disusul wisman asal Tiongkok dan Singapura
"Ketiga negara ini menjadi sumber utama pengunjung internasional di Jawa Timur pada bulan September 2024 lalu," ucapnya.
Selain data kunjungan wisman, BPS Jawa Timur juga merilis TPK hotel sebagai indikator aktivitas sektor akomodasi di Jawa Timur. Jika TPK besar dan cenderung mendekati 100 persen, maka dapat diartikan bahwa sebagian besar kamar akomodasi laku terjual.
"Pada September 2024, TPK hotel klasifikasi bintang mencapai 56,42 persen. Mengalami penurunan 0,12 poin dibandingkan bulan sebelumnya," sebut Zulkipli.
"Berbanding terbalik dengan itu, TPK hotel nonbintang justru mengalami peningkatan sebesar 0,26 poin dengan mencapai 23,38 persen," sambungnya.
Jika dilihat melalui lokasi, Surabaya, Malang, dan Gresik menjadi tiga wilayah dengan TPK hotel tertinggi. Masing-masing sebesar 59,96 persen, 57,33 persen, dan 53,79 persen. Sebaliknya, Kabupaten Ngawi mencatatkan TPK terendah sebesar 11,43 persen, diikuti oleh Kabupaten Magetan dan Kabupaten Pacitan.
Data lain yang ditunjukkan Zulkipli, dalam pemberitaan pariwisata ialah rata-rata lama menginap tamu asing, yang menunjukan pada hotel klasifikasi bintang, mencapai 2,09 hari, meningkat 0,20 poin dibandingkan bulan Agustus 2024.
Sementara rata-rata keseluruhan lama menginap pada September 2024 adalah 1,52 hari. Sedikit menurun 0,03 poin dibandingkan bulan sebelumnya.
"Secara umum, rata-rata lama menginap tamu Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing," ungkap Zulkipli.
Diketahui, acara konferensi pers itu diawali dengan laporan BRS dari BPS Nasional oleh kepala BPS yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube “BPS Statistics,”. Kemudian diikuti oleh laporan serupa dari BPS di tiap wilayah Indonesia. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?