IPeKB Perkuat Peran Penyuluh KB Lewat Roadshow dan Bakti Sosial
Kegiatan roadsos ini bertujuan untuk mensosialisasikan terkait bagaimana cara pencegahan stunting, kemudian program program Bangga Kencana, yaitu pelayanan KB.
Surabaya, SJP - Memperingati 17 tahun dedikasi dalam membangun keluarga sehat dan berencana, Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) se-Jawa menggelar serangkaian kegiatan roadshow dan bakti sosial dari Banyuwangi hingga Yogyakarta.
Melalui kegiatan yang melibatkan ribuan penyuluh dari berbagai daerah ini, IPeKB menegaskan kembali peran penting mereka dalam membantu masyarakat mencegah stunting dan menjalankan program-program keluarga berencana yang menjadi prioritas pemerintah.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati dalam konferensi pers via daring, pada Selasa (20/8).
"IPeKB se-Jawa sedang merayakan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia sekaligus HUT ke-17 IPeKB dengan menggelar roadshow dan baksos (Roadsos) dengan tema Ayo Cegah Stunting dan memperkenalkan bahwa Penyuluh KB masih ada," terang Erna yang sedang ada di Banyuwangi.
Dirinya juga menjelaskan bahwa pelepasan roadshow juga menandai giat Bakti Sosial Penyuluhan atau Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Bangga Kencana (Bangga Kencana).
Erna menuturkan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini tidak lain ialah untuk mensosialisasikan terkait bagaimana cara pencegahan stunting, kemudian program program Bangga Kencana, yaitu pelayanan KB.
"Dan saat ini kita juga sedang melaksanakan Pendataan Keluarga (PK) 2024," ujarnya.
Sebagai informasi, PK sendiri dilaksanakan setiap lima tahun sekali, namun BKKBN jatim melakukan pembaharuan setiap setahun sekali yang pendataannya dilaksanakan secara "by name by address" yang menjadi dasar dalam pembuatan kebijakan guna mengintervensi sasaran yang tepat.
"Oleh karena itu, saya berharap, bahwa roadsos motor penyuluh KB dan Bakti Sosial ini bisa terlaksana dengan baik," ujarnya.
Maria menegaskan, kegiatan ini sekaligus untuk menggerakkan seluruh potensi sumber daya di lapangan, seperti Penyuluh KB dan dan PLKB, bahkan juga agar memaksimalkan fungsi Mupen yaitu Mobil Penerangan yang juga mengikuti roadshow tersebut.
"Dalam roadshow ini, bakti sosialnya adalah dengan memberikan bantuan sembaki berupa telur, gula, dan lainnya yang diberikan kepada keluarga keluarga yang beresiko stunting, yaitu pengantin, ibu hamil, kemudian keluarga yang mempunyai balita," ujarnya.
Jalur dari roadshow ini akan melewati 9 daerah, mulai dari Banyuwangi - Jember - Lumajang - Malang - Blitar - Tulungagung - Trenggalek - Pacitan - Yogyakarta, dengan harapan agar target penurunan stunting dengan angka prevalensi 14 persen pada tahun 2024 ini dapat terwujud.
Salah satu peserta roadshow dari Jember, yakni Sukma juga berkesempatan untuk mengungkapkan rasa senangnya atas kehadiran kegiatan tersebut, hal tersebut dikarenakan baginya masih banyak masyarakat yang mempertanyakan apakah Penyuluh KB masih ada.
"Kegiatan ini menunjukkan kepada masyarakat bahwa Penyuluh KB itu masih ada dan selama ini Penyuluh KB ada di kecamatan," ucap Sukma.
Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat positif karena sesama Penyuluh KB bisa saling bertemu dan bertukar cerita apalagi kegiatan ini juga diikuti oleh penyuluh dari empat provinsi lain di Jawa.
Selain Sukma, adapun Penyuluh KB senior yakni Haloman Aritonang yang mengungkapkan hal serupa, yang mana ia merasa sangat senang dan bangga bisa menjadi bagian dari kegiatan ini.
"Usia saya sudah 58 tahun dan bulan depan saya pensiun. Tapi saya tidak merasa capek mengikuti kegiatan ini," sebutnya dengan senyum.
Dirinya juga memiliki harapan besar atas terlaksananya kegiatan ini, yakni ingin kegiatan serupa dilaksanakan secara rutin dan menjadi agenda tahunan, mengingat manfaat yang diterima bagi seluruh pihak sangatlah besar. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?